JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Calon Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai isu SARA yang berhembus kencang selama Pilgub DKI Jakarta disebabkan adanya ancaman yang ditujukan kepada warga. Dia pun berharap agar isu itu bisa segera dihentikan.
"Ancamannya datang beberapa bulan yang lalu. ketika warga diancam akan dicabut bantuan sosialnya jika memilih gubernur lain" kata Anies usai interview, di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
Ketakutan warga itu adalah akan dicabutnya Kartu Jakarta Pintar (KJP), PPSU dihentikan, dan bantuan sosial lainnya yang dihapus. Hal itu tentu memancing kemarahan warga sehingga memicu ancaman lain dari warga.
"Jangan mulai dengan ancaman, itu yg membuat warga marah sehingga muncul ancaman balik," kata Anies.
Ancaman tersebut berhubungan dengan kasus penolakan salat jenazah. Lebih lanjut Anies juga memperingatakan agar jangan bermain pada isu SARA agar tidak mengganggu berjalannya Pilkada DKI. Lebih baik munculkan isu yang berkaitan dengan program.
"Seharusnya kita munculkan tawaran program baru agar yang muncul adalah kritik konstruktif terhadap program itu, bukan isu SARA," jelas Mantan Mendikbud itu.
Terakhir baik Anies maupun Sandiaga Uno akan tetap berfokus kepada program karena keduanya menilai Jakarta membutuhkan solusi untuk masalah warga.
"Pilkada bukan ajang menakuti-nakuti dan mengancam, tapi ajang agar rakyat mendapatkan pilihan yang terbaik," ucapnya. (plt)