JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang (OSO) meminta organisasi Gerakan Pemuda Anshor untuk bangkit membangun desa-desa.
OSO menuturkan, kebangkitan desa harus dimulai dengan mensejahterakan para petani sehingga akan ada ketahanan pangan nasional.
"Kalau semua pemuda Ansor kembali kedesa dan membangun desanya, saya kira makmur negara ini," ujar Oesman Sapta. Tapi, yang lebih penting lagi, kata Oesman Sapta, harus ada Undang-Undang Perlindungan Petani. "Kalau undang-undang itu belum ada sama saja bohong," ujar OSO di Gedung Serbaguna I Asrama Haji Pondok Haji dalam acara Halaqoh Nasional Pertanian, Jakarta Timur, Selasa (14/3/2017).
OSO juga menyinggung sepintas pertemuan Presiden dan para pimpinan lembaga negara di Istana beberapa saat sebelum dia menghadiri Halaqah Nasional GP Ansor hari ini.
"Saya hadir sebentar, karena saya sudah janji dengan GP Ansor," kata Oesman Sapta, seraya menyatakan bahwa yang dibicarakan pada pertemuan itu soal kesenjangan sosial ekonomi.
Menurut Oesman Sapta, karena di Indonesia 70 persen penduduk hidup dari pertanian. Itu artinya, mana mungkin ada kemakmuran kalau petani tidak dibantu. Maka itulah pentingnya peran Bulog, misalnya, membantu petani dengan cara membeli hasil-hasil dari petani.
"Jangan begitu musim paceklik beras tidak ada, akhirnya harus impor," ungkap Oesman Sapta.
Halaqoh Nasional diselenggarakan oleh PP GP Ansor bekerjasama dengan Perum Bulog dan MPR memang punya kepentingan membicarakan masalah pertanian.
"Karena mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU), termasuk di dalamnya Gerakan Pemuda Ansor, adalah petani," ungkap Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya.(yn)