JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Wakil Ketua Komisi X DPR Fikri Faqih mendorong pemerintah daerah mengembangkan merek lokal.
"Merek impor banyak yang kita besarkan, sedangkan merek lokal malah terbenam," kata Fikri kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Fikri menambahkan, kualitas produk lokal sebenarnya bagus, hanya mereknya yang kalah bersaing dibanding merek impor. "Padahal pembuatnya sama, made in Indonesia," imbuhnya.
Dia menuturkan, merek-merek terkenal yang menguasai dunia dengan harga fantastis pernah dicetak dengan tulisan 'made in Indonesia'. Hal itu menunjukkan bahwa kualitas pekerja dan buatan dalam negeri sudah diakui dunia.
Namun kini, merek impor tersebut sudah mengalihkan pabriknya ke negeri tetangga, seperti Vietnam, karena dianggap biaya pekerja dan produksinya lebih murah.
"Itulah akibatnya bila masyarakat cuma jadi komoditas, tidak punya hak atas merek," papar politisi PKS ini.
Oleh karena itu, Fikri berharap Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI dapat terus memberikan pendampingan kepada seluruh pelaku usaha kreatif agar dapat menemukan solusi permodalan serta menularkan ilmunya kepada yang lain. (plt)