BANDUNG (TEROPONGSENAYAN) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku, tidak akan memaksakan diri maju di Pilgub Jawa Barat 2018, jika tidak ada partai yang mendukungnya. Ia pun pasrah dengan dinamika politik yang akan terjadi ke depan.
"Posisi batin saya masih berupaya (maju Pilgub) tapi tidak akan memaksakan diri kalau tidak ada dukungan. Misalkan di akhir H-1 pendaftaran ternyata dukungannya tidak genap ya sudah ambil keputusan yang paling realistis dari politik atau selesai, kan gitu," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Senin.
Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan, dalam dunia politik selalu terdapat kemungkinan yang tidak bisa diprediksi.
Ia mencontohkan, dalam Pilgub DKI Jakarta terdapat salah satu calon yang digadang-gadang sudah dideklarasikan namun diakhir pendaftaran, posisi calon tersebut malah berubah menjadi wakil.
"Jadi banyak ketidakpastian, antara yang mendeklarasikan dukungan dengan pendaftaran merupakan suatu proses yang banyak dinamikanya," katanya.
Penggagas smart city di kota Bandung itu mengaku, saat ini dirinya pun tengah membuka komunikasi dengan partai lain untuk menggenapkan dukungan agar bisa didorong sebagai calon gubernur.
Sebab, syarat calon yang diusung Parpol mesti 20 persen dari keseluruhan kursi di DPRD, sedangkan Nasdem yang sudah mendeklarasikan dukungan hanya memiliki 5 kursi
"15 kursi lain sudah disampaikan ke partai lain, menyerahkan bola karena tidak bisa ngatur, tidak bisa maksa, jadi sekarang mah bekerja sebagai Wali Kota Bandung dan sambil berkomunikasi semaksimal mungkin dan menunggu dukungan," kata dia.
Meski Nasdem sudah menyatakan dukungan, Emil menyebut sudah memperhitungkan konsekuensinya sebab dalam politik selalu ada dinamika yang berubah.
"Kalau koalisinya bubar karena kurang kursi, pindah ke yang lain yang siap kursi, bisa saja. Dalam perjalanan itu ada dukungan yang ditarik lagi, dinamika politik itu," kata dia.(yn)