Bisnis
Oleh Bani Saksono pada hari Minggu, 02 Apr 2017 - 22:55:38 WIB
Bagikan Berita ini :

100 Ribu UMKM di 30 Kota Sudah Online

58MENKOP-HARI-ONLINE-UMKM.jpg
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga meresmikan Hari UMKM Online Nasional didampingi Dirut LLP KUMKM Ahmad Zabadi, Duta Koperasi dan UKM 2017 Dewi Motik Pramono, Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Noor Riza , dan Perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edwin Manansang. Acara itu menandai peng-online-an 100.000 UMKM secara serentak di 30 Kota. Jakarta, Jumat (31/03/2017). (Sumber foto : kemenkop)

JAKARTA [TEROPONGSENAYAN] – Menandai HariUMKM Online Nasional yang jatuh pada 31 Maret, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga meresmikan sebanyak 100 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] terhubung dengan internet . Mereka tersebar di 30 kota di Indonesia.

Bahkan, pemerintah mnargetkan hingga 2020, sebanyak 8 juta pelaku UMKM yang sudah online. ‘’Internet merupakan pasar potensial bagi pelaku UMKM untuk memasarkan hasil usahanya. Online ini harus dilakukan dan pemerintah harus hadir agar UMKM bisa pasarkan produknya,’’ kata Puspayoga.

Menurut Puspayoga, program 8 juta UMKM yang online akan menandai Indonesia sebagi kekuatan UMKM terbesar di Asia. Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 59 juta pelaku. "Ini sangat strategis, dengan momen ini bisa jadi trigger agar program 2020, yakni 8 juta UKM sudah online, tapi tentu kualitas yang diutamakan," tutur dia.

Peresmian Hari UMKM Online Nasional dilakukan di Galeri Indonsia Wow di Smesco Tower, Jakarta [31/3/2017]. Turut hadir dalam acara ini Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran [LLP] KUMKM Ahmad Zabadi, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Samuel Wattimena, Duta Koperasi dan UKM 2017 Dewi Motik Pramono, serta puluhan pelaku KUMKM.

Menkop mengatakan, era teknologi mengharuskan UMKM masuk internet supaya bisa mendorong produktivitas dan meningkatkan daya saing UMKM itu sendiri. Pemerintah pun siap hadir dalam rangka memfasilitasi UMKM masuk di era digital. "Semoga pemerataan ekonomi digital ini bisa membangun Indonesia sesuai dengan harapan Presiden Jokowi, yakni menjadi bagian kekuatan digital di Asia," kata Puspayoga.

Masuknya UMKM di sistem online, kata Puspayoga, diyakini tidak akan mempengaruhi pasar tradisional dan pasar modern. Sebab, bagaimana pun juga pasar tradisional masih tetap dibutuhkan.

Reni Dewayani, salah seorang pelaku UMKM dari Sukapura, Jakarta Utara mengungkapkan rasa senangnya karena difasilitasi oleh Kemenkop UKM dan juga Kementerian Komunikasi dan Infomasi [Kemenkominfo]. Jadi, program itu difasilitasi oleh pemerintah alias gratis. "Saya tertarik ada jembatan dari Kemenkop dan Kominfo, ini gratis. Karena, kami kami berat untuk biaya domain dan hosting itu," katanya.

Reni adalah salah satu pelaku UKM yang bergerak di bidang kerajinan [handycraft]. Selama ini dia hanya memanfaatkan komunitas sosial seperti arisan, toko, rumah, maupun dari pameran k pameran untuk memasarkan hasil usahanya. Karenanya, omzet usahanya masih tergolong kecil.

"Dengan sistem online ini saya ingin pasar yang lebih luas lagi. Karena dengan banyak orang mengetahui bisa membuka peluang bagi masyarakat untuk membeli, dengan begitu income saya akan bertambah," harap Reni. [b]

tag: #kementerian-koperasi-dan-ukm  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement