JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Badan Periksaan Keuangan RI (BPK) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) bersinergi untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparasi pengelolaan keuangan negara. Sinergi tersebut diharapkan bisa meningkatkan fokus pemeriksaan yang berdampak pada tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara.
Hal ini ditegaskan dalam seminar "Sinergi Pemeriksaan Eksternal dan Pengawasan Internal Dalam Rangka Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparasi Pengelolaan Keuangan Negara" yang digelar BPK di auditorium BPK, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN/RB) Asman Abnur dalam kesempatannya itu mengaku bangga dengan adanya keinginan penguatan dalam akuntabilitas dan transparasi pengelolaan keuangan negara.
"Niat sinergi ini sudah menjadi komitmen untuk kita, jadi kalau sudah begini sudah selesai urusannya pengawasan di internal dan ekternal. ini salah satu tekat untuk menyatuhkan kekuatan," kata Asman di Gedung BPK RI.
Kedepanya, Asman ingin BPK menjadi pusat pelatihan dan pengawasan keuangan negara.
"Nanti BPK ini menjadi pusat pelatihan dan pengawasan yang akan kita jadikan pusat nasional dengan melakukan pendidikan bersama," ucapnya.
Sementara Anggota III BPK Eddy Mulyadi Soepardi menjelaskan, hubungan tugas BPK dan APIP adalah dalam menjalankan sinergi untuk pengawasan dan pengelolaan keuangan negara.
"Sinergi BPK dan APIP sebagai upaya meningkatkan manfaat kegiatan pemeriksaan dan pengawasan bagi entitas pengelola keuangan negara, serta pembentukan badan diklat pemeriksaan keuangan negara untuk memfasilitasi sinergi BPK dan APIP tersebut," ucap Eddy dalam kesempatan sama.
Eddy menerangkan, BPK mempunyai peran strategis dalam mendorong pemerintah untuk memformulasikan kebijakan pengelolaan keuangan negara yang lebih transparan dan efektif.(yn)