JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi optimis, pembahasan draf Rancangan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu akan selesai tahun ini.
"Saya memang mendapat laporan tiap hari dari perkembangan di ruang Pansus. Saya optimis RUU Pemilu nanti pada saat yang sudah ditenggatkan akan selesai," kata Romi dalam keterangan tertulusnya, Minggu (16/4/2017).
Walaupun tak sesuai target awal yakni pada bulan April 2017 ini, Romi menyakini bahwa penyelesaian RUU Pemilu akan selesai pada pertengahan tahun ini.
"Sebenarnya, tenggat di akhir April ini kan mengejar waktu masa sidang dan akan berhadapan dengan masa reses. Karena itu, jika pansus tidak bisa menyelesaikan pada masa sidang ini, masih ada waktu yang cukup luang selama masa reses besok," kata dia.
"Karena memang kita posisinya kejar tayang. Jadi saya yakin sampai bulan Mei yang akan datang di pertengahan juga akan tuntas. Isu-isu yang tersisa kan isu-isu yang sangat krusial dan jumlahnya sangat sedikit. Diantaranya isu tentang parliamentary threshold, terbuka atau tertutup, yang cukup menyita perhatian seperti verifikasi parpol disepakati beberapa malam yang lalu untuk tidak dilakukan verifikasi terhadap partai yang sudah pernah melaksanakan verifikasi karena tidak ada perubahan syarat verifikasi," tambahnya.
Kemudian, lanjut Romi, yang masih cukup krusial di pemilu presiden yaitu presidential threshold apakah 0 persen ekstrim. Beberapa fraksi yang minonritas masih menginginkan 0 persen seperti Partai Demokrat dan Partai Gerindra.
"Tapi fraksi PPP masih menghendaki 30 persen misalnya. Itu belum putus. kemudian waktu pelaksanaan pilpres dan pileg bersamaan apakah mengacu pada pelaksanaan pileg 2014 dihitung lima tahun. Sehingga April 2019 ataukah mengacu pada waktu pelaksanaan Pilpres 2014 dihitung Juni 2019. Ini belum putus. karena kalau disatukan, mau pakai waktu yang mana," ucapnya.
Karena, jelas dia, jika kemudian memotong masa kerja presiden maka jabatan presiden sekarang menjadi tidak persis lima tahun. Tapi kalau memperpanjang DPR sedikit tidak ada persoalan. Sehingga memang kecenderungannya adalah menyatukan pada waktu pelaksanaan pilpres sehingga jatuhnya di 9 Juni 2019.
"Jadi saya yakin isu-isu yang krusial ini sejak awal sudah kita petakan dan ini nantinya akan selesai pada saatnya," tandasnya.(yn)