JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) di DPRD DKI Jakarta pada sisa masa jabatannya, tidak deadlock. Jika deadlock, maka akan mengganggu penyusunan dan pelaksanaan program pembangunan DKI saat dipimpin gubernur baru, Anies Rasyid Baswedan.

"Kami mesti duduk bareng sampaikan pada partai pendukungnya, jangan sampai deadlock. Jangan sampai tolak terus berantem. Kalau berantem kasihan Pak Anies pas masuk," ujar Ahok usai bertemu Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017).

Saat bertemu Anies, Ahok menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan penyusunan APBD-P tahun ini pada sisa masa jabatannya hingga Oktober 2017. Bahkan, dirinya juga siap berdebat dengan DPRD DKI guna menuntaskan pembahasan tersebut.

"Kalau saya selesaikan, misal Pak Taufik Gerindra ngotot APBD-P nggak mau deal sama saya, pasti saya ngotot karena kasihan Pak Anies. Nanti programnya nggak bisa jalan," katanya.

Anies menanggapi positif rencana Ahok menuntaskan penyusunan APBD-P pada sisa masa jabatannya. Sebab, jika anggaran tak segera disusun akan menghambat program-programnya sebagai gubernur baru.

"Kalau tidak ada pembicaraan sekarang, maka anggaran yang disusun nanti tidak mencerminkan rencana-rencana yang dijanjikan dalam kampanye gubernur baru. Bisa-bisa prosesnya baru bisa dilaksankaan tahun 2019," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu rivalnya dalam pilkada, yang juga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pertemuan 20 menit tersebut menjadi pertemuan pertama setelah Anies unggul dalam hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Rabu (19//2017).

Pertemuan keduanya berlangsun di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017). Anies tiba di Balai Kota sekitar pukul 07.30 WIB didampingi sejumlah stafnya. Setibanya di lokasi, Anies yang mengenakan kemeja putih langsung bergegas menuju ruang tamu Balai Kota. (plt)