JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Wachid berang atas rencana Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto mengimpor gula 1,2 juta ton. Wachid menilai rencana impor gula itu bentuk kebijakan Mendag yang mewakili pemburu rente.

"Ngomong apa si Enggar (Mendag-red). Asal saja dia kalau ngomong. Kebijakan dia itu mewakili para pemburu rente bukan mewakili kepentingan rakyat. Darimana dia data produksi gula nasional hanya 1,2 juta ton, sehinga mengatakan harus import gula. Ngawur dia," ujar Abdul Wachid anggota Komisi VI DPR RI itu kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

"Gak benar dia. Kebijakan itu arahnya memburu import," imbuhnya.

Menurutnya Wachid, sangat tidak masuk akal jika dikatakan produksi gula nasional tahun ini hanya mencapai 1,2 juta ton.Dia mengungkapkan bahwa produksi gula nasional tahun 2017 mencapai 2,5 juta ton.

"Dasar produksi itu dihitung dari taksasi. Nah taksasi per Desember 2016 ini datanya dari PTPN. Padahal PTPN sudah memprediksi bahwa produksi gula tahun ini itu sekitar 2,5 juta ton. Kalaupun terganggu cuaca, hitungan PTPN produksi gula itu terjelek sampai 2,4 juta ton. Jadi sekali lagi, darimana si Enggar ngomong 1,2 juta ton datanya," ungkap politikus Gerindra itu.

Ditambahkannya, perhitungan kebutuhan gula nasional mengacu pada hitung-hitungan yang sudah baku sejam zaman dulu kala.Sehingga memiliki angka proyeksi yang mendekati realisasi.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan berencana mengimpor gula hingga 1,2 juta ton pada tahun ini. Impor menjadi pilihan lantaran produksi gula nasional diperiksa tidak mencapai target. Impor dibutuhkan guna menambal kekurangan dari konsumsi sebesar 3 juta ton.(ris)