JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih mengkaji rencana pemindahan Ibu Kota negara dari Jakarta ke wilayah baru di luar Pulau Jawa. Salah satu syarat sebuah wilayah menjadi Ibu Kota baru adalah seluruh lahannya sudah dikuasi oleh pemerintah.
"Ini kan masih kita kaji, pokoknya yang pasti kalau ada, keinginan kita memindahkan pusat pemerintahan. Jadi tidak semata-mata Ibu Kota tapi fokus pada pusat pemerintahan," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai pembukaan Musyawarah Pembangunan Nasional Nasional (Musrenbangnas) 2017 di Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Satu hal yang pasti, lanjut Bambang, pemindahan Ibu Kota harus keluar Pulau Jawa mengingat ketersediaan lahan yang lebih memadai.
Ia juga menekankan, calon wilayah Ibu Kota baru juga harus sudah seluruhnya dikuasai oleh pemerintah.
"Pindahnya ke luar Jawa, yang pasti itu. Persisnya dimana, tentunya kita lihat pada ketersediaan lahan yang sudah 100 persen dikuasai oleh pemerintah, jadi tidak perlu ada pembebasan lahan lagi," ujar Bambang.
Sebelumnya Bambang sempat mengatakan, ada beberapa kota kandidat yang berpotensi menjadi ibukota baru.
Dia mengakui salah satu kandidat ibukota baru adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Soal munculnya nama Palangkaraya, sebagai kandidat ibukota baru, karena hal tersebut juga pernah digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. (plt/ant)