JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan mengatakan, malam menjelang pencoblosan Pilkada putaran kedua, mendapat kabar dari seorang pemimpin redaksi senior bahwa dirinya akan kalah 3% dari lawannya, Ahok. Namun yang terjadi, Anies justru menang 16%.
Meski demikian, Anies menilai kemenangannya di Pilkada DKI Jakarta putaran final 19 April lalu, baru kemenangan kecil. Sebab, ia masih harus mengemban tugas berat sebagai orang nomor satu di Jakarta untuk menyejahterakan warga Jakarta.
"Kemenangan terbesar itu setelah lima tahun kita menjabat melihat warga tersenyum dan mengucapkan Alhamdulillah Anies-Sandi menjalankan programnya," kata Anies di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).
Anies bercerita kejadian sebelum pemungutan suara, dirinya sempat mendapat telepon dari salah seorang pemimpin redaksi (pemred) senior di salah satu media. Pemred tersebut mengatakan dirinya akan kalah 3 persen dari pesaingnya di Pilkada putaran kedua.
Anies menyikapi informasi itu dengan bertawakal dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan yang bisa membolak-balikkan hati manusia.
"Jadi pas besok pemilihan, malamnya saya dikasih tahu, katanya pemred ini dapat informasi dari orang dalam, saya bakal kalah 3 persen atau 200 ribu pemilih," ujarnya.
Namun demikian, kata Anies, ternyata kabar itu tidak benar. Hasil quick count menyatakan Anies-Sandi menang dengan perbedaan angka 16 persen.
"Yang tadinya dibilang kalah justru dibalikan menang 16 persen. Ini di luar skenario manusia dan kita patut bersyukur karena kalau kita bersyukur Insya Allah akan ditambah nikmatnya," tutur Anies. (plt)