JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta terpilih anies Baswedan mulai menerapkan gaya kepimpinan yang terbuka dan menerima beragam aspirasi ide gagasan dan kritik dari warganya.
Hal itu tampak saat Anies bersilahturahmi dan mendengarkan aspirasi warga dengan warga Kebon Sayur, Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017), mengenai inlet (bendugan jalan masuk air) Sungai Ciliwung yang kebetulan terdampak ke pemukiman mereka.
Menurut Astriyani, Perwakilan dari Tim 14 yang mengawal proses pembangunan inlet hingga sampai ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta terhadap SK Gubernur Nomor 2779/2015 tentang Perubahan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 81/2014 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Inlet Sudetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur.
"Alhamdulillah kita kemarin bisa memenangkan ini(kasus Inlet) pak, mohon manti apabila menjabat bapak berhati-hati terhadap proyek inlet ini karena diduga banyak mafia tanahnya dengan bukti yang menunjukkan kesalahan pemprov," ucap Astriyani.
Warga Bidara Cina, Astriyani, mengatakan sebenarnya dia tidak keberatan dengan proyek itu. Astriyani hanya mempertanyakan perubahan ketetapan luas inlet yang dinilai dilakukan secara sepihak tanpa proses sosialisasi.
"Pada dasarnya warga Bidara Cina mendukung program pembangunan pemerintah, namun pembangunan harus dilaksanakan dengan memenuhi asas kecermatan, asas kepastian hukum, dan asas tidak menyalahgunakan wewenang agar prosesnya tidak disusupi oleh kepentingan lain yang bertentangan dengan kepentingan publik," kata Astriyani.
Aspirasi dari warga itu pun akan dicatat dan ditampung oleh Anies, mantan Mendikbud itu juga akan melihat secara menyeluruh kasus yang menimpa warga Bidaracina dan Pemprov itu.
"Kedepan kita gak mau pemerintah yang sok tau, warga yang tahu dan kami mau mendengar lebih banyak dari warga," ucap Anies.
Selain itu mantan Ketua Komite Etik KPK itu juga menyarankan agar permasalahan inlet ini segera diselesaikan dengan pejabat pemprov yang saat ini.
"Saya berharap pemerintahan yang sekarang dapat menyelesaikan masalah warga mengenai inlet karena tidak mungkin menunggu kami yang baru bekerja oktober depan," ucapnya. (icl)