Opini
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 11 Mei 2017 - 22:28:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Memeluk Waktu, Ini Buku Puisi yang Diluncurkan Fadli Zon

4620170511_173513.jpg
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon saat meluncurkan buku puisi (Sumber foto : Istimewa )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Puisi merupakan karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang dikenal amat konsen dengan seni dan budaya kembali meluncurkan buku puisi, yang kali ini diberi judul "Memeluk Waktu" di dalamnya terdapat delapan puisi pilihan dalam delapan bahasa.

Fadli menjelaskan, peluncuran buku dari puisi yang telah dia ciptakan sebagai wujud penghargaan pada budaya. Dia juga menyampaikan, sudah memiliki minat yang kuat pada puisi sejak masih duduk di sekolah dasar. "Meluncurkan buku puisi sebagai penghargaan pada budaya. Saya memang hobi puisi dari zaman masih SD, sebagai catatan perjalanan hidup, catatan peristiwa, atau apa yang kita lihat dan rasakan," papar Fadli di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Selasa (9/5/2017) malam.

Puisi ini juga dimusikalisasi dengan seorang musisi yang sangat akrab dan familiar dengan puisi. Ari Malibu menyanyikan dengan sangat apik puisi yang telah diciptakan Fadli. "Jadi puisi ini saya kolaborasikan dengan seorang musisi yang sangat akrab dan intim dengan puisi, yaitu Mas Ari Malibu dan kawan-kawan, dan kemudian diaransemen," ungkapnya.

Fadli juga menyampaikan alasan puisinya yang dilagukan ini, menurutnya puisi yang telah dimusikalisasi terkesan lebih hidup dan mudah dinikmati oleh para pendengarnya. "Karena rasanya kadang-kadang, puisi kata-kata kalau udah ada lagunya itu jadi ada rohnya. Terasa kemudian ada rohnya, terbawa suasananya, lebih mudah ditangkap oleh audiens. Lebih kena terasa oleh audiens. Kemudian lebih mudah juga mengingatnya," jelasnya.

Ari Malibu telah menyanyikan puisi karya-karya Fadli Zon sebanyak dua kali. Album pertama waktu itu Pasir Putih, delapan puisi dilagukan, sekarang Memeluk Waktu, delapan puisi dilagukan. Fadli juga merasa sangat puas dengan kerja seni yang dihasilkan Ari Malibu, dia menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Ari.

"Saya terus terang senang sekali, karena Mas Ari Malibu cepet sekali memberikan roh di dalam puisi dan tau makna puisi serta interpretasinya apa yang kita harapkan. Jadi suasananya itu terbawa, dan penerjemahannya menurut saya tepat. Iramanya juga tidak monoton, berbeda-beda tergantung puisinya," jabar Fadli.(dia)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Hakim Konstitusi dan Neraka Jahannam

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dari semua tokoh-tokoh yang berpidato di aksi ribuan massa kemarin di depan MK (Mahkamah Konstitusi), menarik untuk mengamati pidato Professor Rochmat Wahab (lihat: Edy ...
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...