JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengajak pemuda Betawi untuk selalu membaca dan berpikir ke depan.
"Secara teori, seseorang kalau yang dipikirkan adalah masa lalu dan yang dibicarakan juga masa lalu, bisa dikatakan sudah tua. Namun jika omongannya masa depan bisa dikatakan muda," ujar Anies saat memberi sambutan di Kongres ke-VII Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi, di NAM hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017) malam.
Dia menyatakan, jika pemuda tidak bisa membaca masa depan, maka bangsa akan gagal. Hal tersebut terjadi karena oemuda tidak bisa menbaca perubahan dan perkembangan masa depan.
"Contoh, dulu banyak bisnis Wartel (warung telepon), namun sering perkembangan zaman, mereka tergerus oleh produsen HP. Hal itu terjadi karena usaha Wartel tidak bisa membaca perubahan pada masa depan," ujar Anies.
Dia juga memberi contoh, bahwa pendiri NKRI banyak pembaca sehingga menguasai berbagai macam bahasa dunia.
"Agus Salim, Sjahrir, Natsir, dan Soekarno menguasai lebih dari lima bahasa. Nah, anak muda saat ini bisa menjadi penentu perkembangan bangsa di masa depan. Hal tersebut tergantung niat dan usaha membaca yang dilakukan saat ini," kata Anies.
Selain itu, Anies juga mengkritisi masalah inovasi dan tradisi. Sebenarnya tradisi adalah hal yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi sebuah kebudayaan.
"Permasalahannya adalah setelah terbentuk budaya, muncul problem untuk berinovasi kembali karena takut melanggar pakem yang sudah ada," ujar Anies. (plt)