Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Rabu, 17 Mei 2017 - 16:30:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Indonesia Harus Punya Daya Tawar Hadapi Manuver China

70EckyAwalMuharram.jpg
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ecky Awal Mucharam (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ecky Awal Mucharam menyatakan, Indonesia harus memiliki daya tawar yang kuat guna menghadapi manuver ekonomi China.

Ecky menyampaikan hal itu menanggapi Konferensi Tingkat Tinggi Belt and Road Forum (BRF) Initiative yang baru saja diselenggarakan di Beijing pada 14-15 Mei 2017.

"Saya melihat melalui insiasi ini China berkepentingan untuk mengamankan perdagangan luar negerinya. Bila China mampu mengamankan hubungan ekonomi di negara-negara peserta BRF, maka dengan kata lain China akan menguasai jalur perdagangan Asia Tenggara dan Asia Tengah yang pada akhirnya mengarah ke Uni Eropa," kata Ecky kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Ecky mengharapkan pemerintah bisa menghadapi manuver dan kebijakan ekonomi perdagangan China. Jangan sampai kerja sama ekonomi tersebut menjadikan Indonesia sebagai subordinat para inisiator yang tentunya memiliki kepentingan lebih besar.

"Kita jangan jadi subordinat mereka sehingga jalur laut dan udara kita dikuasai mereka. Seperti kawasan selat malaka yang lebih didominasi oleh Singapura, padahal sebagian besar masuk wilayah Indonesia," ujarnya.

"Berikutnya, volume perdagangan kita dengan China masih defisit. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke China pada 2016 sebesar 16,785 miliar dollar AS. Adapun nilai impor Indonesia dari China sebesar 30,800 miliar dolar AS. Neraca perdagangan Indonesia terhadap China pada 2016 defisit sebesar 15,576 miliar dollar AS. Ini masalah serius, positioning dan strategi Indonesia dalam hal ini harus betul-betul kuat jika kita ingin masuk BRF ini," paparnya.

Anggota Komisi XI DPR ini menambahkan, sebagai negara yang dianggap strategis dalam Belt and Road Forum (BRF) Indonesia harus mampu memanfaatkan konektivitas yang dibangun. Hal tersebut untuk meningkatkan ekspor non migas ke China dan negara-negara peserta BRF lainnya.

"Jadi, mumpung BRF ini masih tahap awal, pemerintah harus berusaha agar Indonesia tidak menjadi subordinat China, posisinya harus saling menguntungkan," tuturnya. (plt)

tag: #pks  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement