Berita
Oleh Alfian Rifsil pada hari Kamis, 18 Mei 2017 - 16:21:23 WIB
Bagikan Berita ini :

Sudutkan JK, PPM: Adian Mancing Permusuhan

81adian-napitupulu.jpg
Adian Napitupulu (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pernyataan politikus PDIP Adian Napitupulu, yang menuduh Wapres Jusuf Kalla (JK) berkhianatterhadap Presiden Joko Widodo, menuai kritik banyak pihak.

Ketua Departemen DPP Pemuda Panca Marga (PPM) Dany Kusuma mengatakan, ulah Adiantelah menyebar fitnah dan kebencian kepada JK.

"Presiden dan Wapres merupakan simbol NKRI. Adian jangan justru memancing permusuhan dan kebencian ditengah kondisi bangsa saat ini yang sedang tidak kondusif," kata Dany kepada TeropongSenayan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Lebih lanjut Dany mempertanyakan maksud pernyataan Adian dalam posisinya sebagai wakil rakyat di DPR RI.

"Apakah Adian paham apa yang dia omongin? Kenapa ocehannya malah serampangan begitu? Sudah lah, jangan aneh-aneh. Pilkada sudah selesai. Ahok sudah tumbang dan sudah diborgol di Penjara. Sebagai anggota Dewan, Adian punya mulut tolong dijaga. Jangan malah menyulut perpecahan," katanya.

Dia melanjutkan,Adian bicara seolah tampak dirinya menjadi orang yang paling mengerti NKRI dan paling demokrasi.

"Apakah dia berani bertanggung jawab secara hukum atas fitnahyang dilontarkan ke publik? Miris jika ada seorang kader PDIP bicara sembarangan. Mengancam dan arogan sekali," cetus Dany.

Dia berpendapat, sebagai partai yang sedang berkuasa,seharusnya kader-kader PDIP mendekatimasyarakat dengan pendidikan politik yang baik dan menyejukkan. Bukan malah menyajikanagitasi dan propaganda yang mengancam kondisi politik yang tidak harmonis.

"Kami menyayangkan pernyataan fitnah yang keluar dari mulut Adian Napitupulu.Jika hendak berakting, sebaiknya jadi pemain sinetron aja. Jangan di DPR," ungkap politisi PPP DKI itu.

Karenanya, Dany meminta agar Adian kedepan berbenah dan berpikir dua kali sebelum mengeluarkan pernyataan.

"Jika masih terus bermanuver, Adian dan Ahoker akan berhadapan dengan PPM. Kami bukan tidak tahu mereka belakangan kerap berulah dan sengaja ingin memecah belah keharmonisan Istana dengan mengadu domba Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla," katanya.

"Kami sangat berkepentingan mengawal pemerintahan yang sah, dan bagi kami NKRI adalah harga mati. Jangan coba-coba memecah belah masyarakat dengan aksi-aksi berkedok simpatik, bunga, lilin hingga pengumpulan KTP," tandasnya.

Diketahui, sebelumnya publik diresahkan dengan pernyataan Adian Napitupulu dan Koordinator Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silvester Matutina yang menyebut orang nomor 2 di Indonesia itu rakus kekuasaan sehingga melawan sikap politik Presiden Jokowi.

Dalam orasinya pada acara Refleksi Gerakan Mahasiswa 98 'Melawan Kebangkitan Orde Baru' di Graha Cipta II, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017) lalu, Adian secara serampangan menyebut JK dan beberapa menteri di Kabinet Kerja menunjukkan gelagat pengkhianatan terhadap Presiden Jokowi.

Para mantan aktivis yang tergabung dalam Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) meminta agar semua pihak yang berada di lingkaran Istana Negara untuk tidak berkhianat terhadap Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, PENA 98 mensinyalir, ada sejumlah elit dan menteri yang berpotensi mengkhianati Presiden.

"Kalau mereka mengkhianati (Jokowi), kita akan mancatat namanya satu per satu. Siapa pun itu,” kata Adian yang juga Sekjen PENA 98, dalam acara “Refleksi Gerakan Mahasiswa 98 Melawan Kebangkitan Orde Baru” di Graha Cipta II, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017) malam.

Politisi PDIP ini menegaskan, pihaknya telah mencatat sejumlah menteri yang berpotensi mengkhianati presiden dan pemerintahan yang dipilih secara demokratis oleh rakyat.

"Kalau misalnya kemudian Wakil Presiden juga mau mencoba-coba (khianati Jokowi), kita akan mencatat namanya. Dan kami harap, kerakusan-kerakusan untuk berkuasa tidak mengorbankan rakyat kita," tegas Adian.

Selain Adian, beredar juga massa yang diduga adalah pendukung Ahok (Ahoker) yang juga menghina JK. Koordinator Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, menilai Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) sebagai akar permasalah Indonesia saat ini.

"Akar permasalahan bangsa ini adalah ambisi politik Jusuf Kalla," tegas Matutina dalam video orasinya yang menjadi viral itu.

Menurutnya, Jk-lah yang menggunakan rasisme, isu SARA untuk memenangkan Anies-Sandi. "Untuk kepentingan JK 2019, untuk kepentingan korupsi keluarga JK," ujarnya.(yn)

tag: #jusuf-kalla  #pdip  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...