JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menilai kebijakan Badan Intelijen Negara (BIN) yang melarang anggotanya memelihara jenggot dan menggunakan celana cingkrang rentan dipolitisasi.
"Kondisi sekarang, peraturan-peraturan seperti ini rentan dipolitisasi, walaupun maksudnya baik sebagai penegakan disiplin internal," ujar Bobby saat dihubungi di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Meski demikian, politisi Partai Golkar itu mengaku belum menerima secara resmi kabar dari BIN. Seharusnya, kata dia, BIN pandai-pandai mengeluarkan kebijakan agar tidak mengundang polemik.
"BIN sebaiknya pandai-pandai lah untuk bisa menegakan disiplin dan di sisi lain tidak mengundang polemik yang lebih keras," ujar legislator asal daerah pemilihan Sumatera Selatan II ini.
Bobby mengakui bahwa BIN bisa mengatur lebih rigid mengenai kedislipinan anggotanya.
"Karena tidak bisa dipungkiri, memelihara jenggot dan pakai celana cingkrang, ada yang memaknai sebagai bagian dari ibadah dan merupakan hak asasi individu," ucapnya.
Dia juga menilai kebijakan itu bisa menghindari terjadinya kubu-kubuan di internal BIN.
"Misalkan untuk pegawai di kantor, dipilih yang tidak berjenggot dan celana cingkrang, tetapi tugas agen lapangan dibebaskan," pungkasnya.(plt)