Berita
Oleh Sahlan pada hari Jumat, 19 Mei 2017 - 14:53:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2018 Hingga 6,1 Persen

46sri-mulyani.jpg
Sri Mulyani (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah yang diwakili Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 kepada DPR.

Dalam sambutannya pada sidang Paripurna DPR, Jumat (19/5/2017), Sri membeberkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal RAPBN 2018. Mantan Direktur Bank Dunia ini mengungkapkan, di tahun 2018, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dikisaran 5,4-6,1%.

"Sasaran pertumbuhan yang lebih tinggi ini diarahkan untuk mendorong pemerataan pertumbuhan di kawasan timur Indonesia, kawasan perbatasan dan juga pertumbuhan di kawasan yang masih tertinggal," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Di tahun 2018, pemerintah akan berupaya menjadikan inflasi pada rentang 3,5-1,0%.

Menurut dia, tingkat inflasi yang rendah tidak saja mendorong perekonomian domestik untuk menjadi lebih efisien dan berdaya saing, tetapi juga akan menjamin kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan pada akhirnya akan memperbaiki tingkat kesejahteraan.

Sedangkan nilai tukar, Sri Mulyani menyampaikan pada tahun anggaran 2018 diperkirakan berada dalam rentang Rp 13.500-Rp 13.800 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Perlu saya sampaikan sekali lagi bahwa depresiasi rupiah tidak selalu berarti negatif terhadap perekonomian domestik, depresiasi nilai tukar pada batas-batas tertentu akan berdampak positif bagi perbaikan daya saing produk ekspor Indonesia, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Untuk suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan di tahun 2018 diperkirakan sebesar 4,8-5,6%. Asumsi hargak minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Prices/ICP) di tahun anggaran 2018 diperkirakan pada kisaran US$ 45-60 per barel.

Asumsi lifting minyak dan gas bumi pada 2018, kata Sri Mulyani diperkirakan mencapai 1.965-2.050 ribu barel per hari (bph). Asumsi tersebut terdiri dari lifting minyak bumi sekitar 771 ribu-815 ribu bph dan gas bumi sekitar 1,1-1,2 juta barel setara minyak per hari.

"Perkiraan tingkat lifting berdasarkan pertimbangan kapasitas produksi dan tingkat penurunan alamia lapangan-lapangan migas yang ada, penambahan proyek yang akan dimulai beroperasi, serta rencana kegiatan produksi yang dilaksanakan oleh KKKS migas pada 2018," pungkasnya.(yn)

tag: #sri-mulyani  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Ketum SOKSI Apresiasi Putusan MK dan Ucapkan Selamat Kepada Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 22 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI. Ir. Ali Wongso Sinaga mengapresiasi tinggi amar putusan MK yang menolak permohonan gugatan Paslon 01 Anies -Amin dan Paslon 03 ...
Berita

Sambut Indonesia Emas 2045, Mukhtarudin: Pemerintahan Baru Harus Bangun SDM Unggul

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa visi Indonesia Emas memiliki 4 pilar utama, yaitu sumberdaya manusia unggul, demokrasi yang matang, pemerintahan yang baik, dan ...