Opini
Oleh Ziyad Falahi pada hari Jumat, 19 Mei 2017 - 18:44:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Kepanikan Sektor Properti Pasca Reklamasi

7820170519_183708.jpg
Ziyad Falahi (Sumber foto : Istimewa )

Hunian terjangkau menjadi trending topic pada Tahun 2017. Dimulai saat bulan Januari Pasangan Anies Sandi mencanangkan program down payment (DP) nol rupiah yang sempat dianggap utopia. Dua bulan berikutnya BPJS ketenagakerjaan justru merilis program KPR DP satu persen. Tak ketinggalan, Bank Tabungan Negara memberi kesempatan driver Gojek untuk memperoleh KPR dengan DP satu persen.

Sungguh anomali, jika memang DP satu persen realistis untuk diterapkan, kenapa ahok tidak menjadikakanya sebagai salah satu program pada pilgub lalu? Padahal hanya berselang seminggu setelah Ahok kalah, presiden jokowi secara resmi merilis program KPR dengan DP satu persen. Bahkan mayoritas developer pada bulan mei kini telah menawarkan rumah dengan DP senilai booking fee.

Jika kita melakukan observasi terhadap sektor property tahun 2015 dan 2016, baik penjualan rumah maupun hunian vertikal jauh dibawah ekspektasi. Logikanya, para developer sejak awal tahun 2017 bisa untuk mencanangkan program DP murah guna menyesuaikan dengan daya beli masyarakat. Namun anehnya, hal tersebut baru dilakukan setelah pilkada.

Dengan atau tanpa Anies-Sandi, diskon DP hingga menyentuh angka hampir seratus persen menyebar bagai jamur di musim hujan. Nuansa politik begitu kental mengiring turbulensi harga tersebut. Sudah jelas, bahwa logika supply and demand tidak akan mampu melakukan koreksi harga secepat ini.

Percaya atau tidak, inilah indikator adanya resiko politik yang tinggi dalam bisnis property. Segala bentuk isu dan sentimen negatif menjadi faktor determinan terhadap pasar hunian. Langkah subsidi perlu ditempuh sekelompok kecil landlords agar Indonesia tidak mengalami bubble property. Jika tidak, maka kepanikan property akibat kegagalan reklamasi berpotensi menyebabkan krisis finansial seperti 1998.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...