Berita
Oleh M Anwar pada hari Senin, 22 Mei 2017 - 07:13:15 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Beberkan Cara Atasi Radikalisme di Depan Raja Salman dan Trump

71IMG_20170522_073331.jpg
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Islam Amerika di King Abdulaziz Convention Center, Riyadh. KTT ini juga dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Sumber foto : Rumgapres)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara cara mengatasi radikalisme dan terorisme dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Arab Islam Amerika yang dihelat di Arab Saudi, Minggu (21/5/2017).

Dalam acara yang dihadiri Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-saud dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut, Jokowi mengingatkan pentingnya pendekatan soft-power melalui pendekatan agama dan budaya dalam upaya menangani radikalisme dan terorisme.

Sebab, dalam sejarahnya, menggunakan senjata dan kekuatan militer saja tidak akan mampu mengatasi masalah terorisme. Jokowi menilai pemikiran yang keliru hanya dapat diubah dengan cara berpikir yang benar.

"Untuk program deradikalisasi, misalnya, otoritas Indonesia melibatkan masyarakat, keluarga, termasuk keluarga mantan narapidana terorisme yang sudah sadar, dan organisasi masyarakat," kata Jokowi, berdasarkan siaran resmi Istana.

Untuk kontra radikalisasi, lanjut Presiden, pemerintah Indonesia merekrut para netizen muda dengan follower yang banyak untuk menyebarkan pesan-pesan damai.

"Kita juga melibatkan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk terus mensyiarkan Islam yang damai dan toleran," ujarnya.

Menurutnya, memperbanyak pesan damai lebih penting daripada pesan kekerasan. Sebab, setiap kekerasan akan melahirkan kekerasan baru. Dalam kesempatan ini, Presiden mengatakan pertemuan ini memiliki makna yang penting untuk mengirimkan pesan kemitraan dunia Islam dengan Amerika Serikat dan menghilangkan persepsi bahwa Amerika Serikat melihat Islam sebagai musuh.

"Yang lebih penting lagi pertemuan ini harus mampu meningkatkan kerjasama pemberantasan terorisme dan sekaligus mengirimkan pesan perdamaian kepada dunia," katanya.

Presiden mengatakan bahwa ancaman radikalisme dan terorisme terjadi di mana-mana. Indonesia menjadi salah satu korban aksi terorisme di mana serangan di Bali terjadi pada 2002 dan 2005 dan serangan di Jakarta terjadi Januari 2016.

"Dunia marah dan berduka melihat jatuhnya korban serangan terorisme di berbagai belahan dunia di Perancis, Belgia, Inggris, Australia dan lain-lain," ucap Jokowi.

Ia melanjutkan, dunia seharusnya juga sangat prihatin terhadap jatuhnya lebih banyak korban jiwa akibat konflik dan aksi terorisme di beberapa negara seperti Irak, Yaman, Suriah, Libya. Umat Islam sendiri menjadi korban terbanyak dari konflik dan radikalisme serta terorisme.

Tak hanya itu, Presiden juga mengatakan bahwa jutaan masyarakat harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Serta jutaan generasi muda lainnya kehilangan harapan masa depannya. Kondisi inilah yang menyebabkan timbulnya bibit-bibit baru radikalisme.

"Kondisi ini membuat anak-anak muda frustasi dan marah. Rasa marah dan frustasi ini dapat berakhir dengan munculnya bibit-bibit baru ektremisme dan radikalisme," tukas Jokowi.(yn)

tag: #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...