JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dalam memperingati HUT Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) ke 67, Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan, antusias menyambut masa depan bersama tenaga didik TK se-Indonesia.
Agenda tersebut adalah ajang tahunan, untuk evaluasi napak tilas pendidikan usia dini di Indonesia.
"Selamat kepada IGTKI, pada perjalanan yang ke 67 tahun ini, memberikan perjalanan luar biasa, dan sudah terdepan mewarnai oerjalanan pendidikan dan masa depan indonesia," ujar Anies dalam sambutannya di Sekretariat Pengurus Pusat IGTKI, Jl. Makmur, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (22/5/2017).
Awalnya, IGTKI bernama PGTKI yang didirikan pada 28 Mei 1950. Organisasi IGTKI ini bertujuan untuk memajukan pendidikan, khusunya anak usia dini sebagai komitmen.
Menurut Anies, adalah sebuah komitmen moral dan pribadi untuk memajukan pendidikan anak di usia dini.
"Kita ingin membangun energi positif, karena itu bisa menular seperti virus yang melampaui ruang-ruang, itu yang kita harapkan. Semoga, segera hadir sosok guru dan pendidik yang semangatnya kelihatan, dan itu yang kita butuhkan," lanjut Anies.
Anies menjelaskan, peran guru khususnya TK harus punya pendekatan yang bagus. Menurutnya, bisa terlihat dari cara guru dalam mendekati murid, tergantung dari pendekatan terhadap anaknya di rumah.
"Kalau anak tidak bisa baca dan tulis kebanyakan orangtua panik. Padahal TK adalah masa dimana anak-anak dibiarkan berkembang dan bebas bermain. Biarkan anak menemukan apa yang ia cita-cita kan, dan jangan dipaksakan," kata Anies.
Selain itu, Anies mengimbau agar semua kalangan untuk serius terhadap pendidikan usia dini. karena dampaknya terasa setelah 15-20 tahun kedepan. Dia yakin Indonesia akan berubah, jika keseriusan dalam dunia pendidikan bisa dibereskan.
"Perhatian pendidikan anak itu sangat mendasar sekali. Secara empiris, investasi dunia pendidikan yang 'return' nya paling besar adalah pendidikan usia dini. Di antara SD, SMP, dan SMA, hingga kuliah, yang paling besar 'return'nya ada di usia dini," ucap Anies. (icl)