JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kaplori Jenderal Tito Karnavian mengomentari kematian taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Briagdir Dua Muhammad Adam. Taruna tersebut meninggal dunia usai dianiaya para seniornya.
"Tindakan tegas kita lakukan untuk menjadi titik balik, turn back poin jangan sampai terulang lagi dan budaya harus dihilangkan mulai dari pemindanaan pada mereka taruna yang bertanggung jawab atas peristiwa itu, kemudian kita akan lakukan evaluasi pada pembina-pembinanya," ujar Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Tito menegaskan, budaya kekerasan dalam pendidikan kepolisian harus dihilangkan lantaran berbahaya jika para calon polisi sudah terjun ke tengah-tengah masyarakat.
"Karena ini jadi program promoter merubah budaya kekerasan yang eksesif. Bayangkan kalau di Akpol sudah dilatih kekerasan nanti keluar, kekerasan akan berlanjut pada tahanan dan lain-lain," ungkapnya.
Dalam kasus itu, Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah menetapkan 14 orang sebagai tersangka yang menyebabkan kematian Briagdir Dua Muhammad Adam, taruna Akademi Kepolisian yang meninggal pada Kamis 18 Mei 2017. Para tersangka itu merupakan kakak kelas korban di Akpol Semarang.
“Hasil gelar menetapkan tersangka sebanyak 14 orang,” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal, Condro Kirono, Sabtu malam, 20 Mei 2017.(yn)