JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah diminta meninjau kembali tata cara penentuan awal Ramadhan maupun 1 Syawal, yang selama ini menggunakan sidang itsbat.
"Sidang itsbat sudah berlangsung puluhan tahun dan layak dikaji keberadannya sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang astronomi dan ilmu falaq," ujar Wakil Ketua VIII DPR Sodik Mudjahid, Rabu (24/05/2017).
Menurut Sodik, kemajuan ilmu pengetahuan (Iptek) saat ini sesungguhnya bisa digunakan untuk penetapan kalender hijriyah, termasuk penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, seperti halnya kalender masehi permanen.
"Kemajuan Iptek yang sudah mampu memprediksi dengan akurat penanggalan hari per hari untuk waktu puluhan tahun kedepan. Sidang itsbat sering mempertontonkan perbedaan pendapat di kalangan ulama dan pemimpin ummat saat menghadapi bulan suci Ramadhan," kata dia.
"Perbedaan pendapat ini oleh awam (ummat dan masyarakat), sering diartikan sebagai tidak adanya kekompakan bahkan kesan perpecahan ulama dan ormas jelang bulan suci Ramadlan," pungkas dia.(yn)