Berita
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 25 Mei 2017 - 22:11:19 WIB
Bagikan Berita ini :

Pancasila Harus Kembali Masuk Kurikulum Pendidikan, Ini Penjelasan Hafidh Asrom

1920170525_221005.jpg
Hafidh Asrom (Sumber foto : Istimewa )

YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota DPD RI asal Yogyakarta, Hafidh Asrom minta Pancasila kembali masuk dalam kurikulum pendidikan. Tujuannya, untuk membentengi generasi muda yang masih di bangku sekolah dari paham-paham lain yang menyusup ke lingkungan sekolah.

"Saya mengimbau pada Menteri Pendidikan untuk memasukkan unsur Pancasila ke dalam kurikulum, tidak hanya sekedar dinyanyikan dalam lagu Indonesia Raya saja dan tidak hanya didalam nyanyian-nyanyian. Tapi real didalam pelajaran yang diujikan, hal itu perlu untuk penanaman nilai pancasila sebagai dasar negara," ujar Hafidh di Yogyakarta, Selasa (20/5/2017).

Dia mengungkapkan qdanya pihak yang menyusup ke sebuah SMA di Yogyakarta untuk memberikan paham-paham tertentu. Hal ini seharusnya membuat pemerintah harus lebih memperhatikan di sektor pendidikan.

Menurutnya, maraknya paham tertentu yang muncul saat ini tidak lepas dengan perkembangan teknologi yang ada di Indonesia. Perkembangan teknologi dan media sosial yang sangat luar biasa ini maka akan berpengaruh kepada sendi-sendi pendidikan di Indonesia.

"Kayaknya ini ada pihak yang ingin memanfaatkan dengan kebesaran Indonesia, karena Indonesia termasuk negara dengan umat muslim terbesar di dunia," katanya.

Lanjutnya, jika Indonesia menjadi damai merupakan ancaman bagi negara-negara lain. Ia menduga ada pihak tertentu yang memiliki misi khusus sehingga menyusupkan orang untuk mengajarkan paham-pahan tertentu yang sekarang sudah mulai memasuki ke ranah sekolahan.

"Contoh yang pernah saya diskusikan dengan Ngarso Dalem adalah masalah di sekolah ada yang tidak pakai upacara, tidak diizinkan hormat bendera merah putih, kemudian ada juga yang memang menganggap Pancasila itu tidak jadi hal yang wajib," ucapnya.

Sebetulnya ini sudah lama masuk ke Indonesia dan saat ini baru klimaksnya. Sehingga sekarang semua pihak mulai bergerak untuk ikut menanggulangi demi menyelamatkan NKRI yang menjadi kewajiban bagi masyarakat Indonesia.

"Cuma Indonesia ini kan begitu, kalau belum besar masih dibiarkan begitu saja. Gerakan yang membawa paham tertentu harus sama-sama ditanggulangi. Kalau masyarakat tidak memberi kontribusi maka tidak akan bisa menanggulanginya," jelasnya.

Hafidh menambahkan, sebagai anggota DPD RI dirinya selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai pemahaman pancasila. Ia dulu pernah mengumpulkan Ketua OSIS dari seluruh SMA di DIY dan memberi pemahaman mengenai Pancasila.

"Saya berkata pada mereka bahwa Pancasila sebagai dasar negara, Undang-undang Dasar 1945 adalah Undang-undang yang harus kita taati, dan NKRI adalah harga mati. Itu saya ingatkan pada mereka agar tidak terjadi penyusupan dari orang yang memberi paham-paham tertentu," tegasnya.

Menurut pria berkacamata ini, jaman sekarang ini pelajaran mengenai P4 sekarang sudah ditidiakan, padahal itu sangat dibutuhkan untuk penghayatan pancasila. Setelah P4 sempat ada PPKn namun sekarang sudah tidak nampak lagi.(dia/dbs)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement