Ragam
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 04 Jun 2017 - 11:30:23 WIB
Bagikan Berita ini :

Ketika Ramadhan Begitu Manis Bagi Penjual Air Nira

11airnira.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

LOMBOK BARAT (TEROPONGSENAYAN) - Minuman tradisional tuak manis atau air nira di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, masih menjadi incaran masyarakat Pulau Lombok untuk menu berbuka puasa.

Fajri (37 tahun) salah seorang pedagang tuak manis di kawasan Wadon, Kekait Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat mengatakan, tuak manis yang dijajakan setiap hari tidak pernah tersisa.

"Dalam sehari saya membawa 20-25 botol tuak manis menggunakan botol bekas air mineral isi 1,5 liter, selalu habis bahkan kadang kurang," katanya, Sabtu (3/6/2017).

Soal pelanggan, Fajri tidak kalah saing karena untuk membuat pelanggannya ketagihan dengan rasa tuak manis yang dijual, ia sangat memprioritaskan kualitas tuak manis yang dijual sehingga pelanggannya tidak kecewa. Tuak manis yang dijualnya merupakan tuak manis segar yang diambil dari pohon nira miliknya dan sejumlah petani lainya dari kawasan wisata Pusuk, Kabupaten Lombok Utara.

"Dengan kualitas yang baik, meskipun lokasi saya berjualan relatif jauh tapi mereka akan datang ke sini. Kadang kalau telat datang, mereka tidak kebagian," katanya.

Menurut Fajri, pelanggannya banyak berasal dari Kota Mataram. Harga yang ditawarkan juga masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni Rp 10 ribu per botol dengan isi 1,5 liter. Dia mengatakan, bulan puasa merupakan bulan penuh berkah sebab selama satu bulan penuh ia bisa menjual tuak manis sebagai bekal untuk menyambut hari kemenangan.

"Di luar puasa, peminat tuak manis sangat kurang dan hasil air nira diolah menjadi gula merah dan dijual maksimal Rp 5.000 per biji," katanya.

Namun untuk mengolah air nira menjadi gula merah membutuhkan waktu lama karena harus melalui beberapa proses. "Kalau menjual tuak manis sangat praktis tidak diperlukan pengolahan lagi setelah air nira ditampung dari pohonnya kita bisa langsung jual," ujar dia.

Omzet yang dihasilkan saat menjual tuak manis dalam sehari bisa mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu, dan dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta menabung untuk Hari Raya Idul Fitri. (Ant/icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Film Buya Hamka Luar Biasa, Wajib Ditonton dan Perlu

Oleh Abdullah Al Faqir/Adang Suhardjo
pada hari Sabtu, 29 Apr 2023
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketika saya menerima undangan dari Chandra Tirta W saat itu saya sedang di Bandung, dan saya mempercepat kepulangam ke Jakarta dari rencana sebelumnya akan pulang hari ...
Ragam

Abdul Wachid Gelar Acara Bukber dan Santunan Bersama 1000 Anak-anak Yatim dan Piatu

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari fraksi partai Gerindra, Abdul Wachid mengadakan acara buka bersama dan santunan bagi seribuan anak-anak Yatim dan Piatu di kediamannya. Rangkaian ...