JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Putri Proklamator RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri kembali menyampaikan keprihatinannya, terkait diamandamennya UUD 1945 mulai dari tahun 1999 silam.
Menurutnya, hal itulah awal mula bobroknya perjalan bangsa dan negara.
"Sejak awal saya bilang, ini bukan amandemen tapi mengganti konstitusi kita. Karena berbeda sekali. Bayangkan, dibongkarnya (UU 45) itu sampe empat kali," kata Rachmawati disela-sela peringatan Hari Lahir Bung Karno bertajuk bertajuk; 'Aktualisasi Pancasila, Bukan Hanya Kata', di Kampus UBK, Jakarta, Selasa (6/6/2017) malam.
Menurut Rachma, urgensi dari UUD 1945 yang asli adalah mencerminkan semangat sosialisme ala Indonesia. Namun setelah diamandemen, pergantiannya sangat fatal dan seketika menjadi liberal kapitalistik.
"Bentuk radikal dari liberal kapitalisme ini adalah termasuk pasar bebas, tidak ada lagi perlindungan kepada rakyat kecil. Siapa yang kuat dia berkuasa," ungkap pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno itu.
Selain itu, Rachmawati menyebut, bahwa UUD 45 harus juga diikuti Pancasila. Sebab, keduanya merupakan tunggal dan tak bisa dipisahkan.
"Pancasila dan UUD 45 tak bisa dipisahkan satu sama lain. Itulah konstitusi yang diamanatkan Bung Karno. Jadi Bung Karno bilang, ini luru (dua) tapi siji (satu," tandasnya. (icl)