JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto mendesak Penyidik KPK Novel Baswedan bisa kooperatif dengan pihak Kepolisian perihal kasus penyiraman air keras ke wajahnya.
Terlebih, lanjut Didik, kooperatif itu diperlukan guna mengungkap adanya seorang pejabat polisi yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Tentu Novel harus kooperatif dan membantu Kepolisian dalam mengungkap kasusnya. Dan saya kira mestinya Novel sangat paham bahwa dengan memberikan keterangan ke penyidik tentang informasi penting yang dia tahu akan sangat membantu penyidik dalam mengungkap kasusnya," kata Didik saat dihubungi di Jakarta, Senin (19/6/2017).
Politisi Demokrat ini meminta pihak KPK tempat Novel bernaung memberikan dukungan kepada pihak Kepolisian dalam mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
Jangan sampai, terang dia, kasus ini melebar kemana-mana, yang justru menyulitkan kerja dari penyidik.
"Tentu kalau Novel memang punya bukti atau keterangan yang cukup material (soal pejabat polisi yang terlibat) dan bisa dijadikan dasar dalam penyidikan kasusnya, maka akan sangat membantu Polri untuk menindaklanjuti," paparnya.
Diketahui, teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan menjadi sorotan media internasional. Penyidik senior KPK itu sampai-sampai disebut sebagai penyidik perkara korupsi papan atas oleh TIME.
TIME mewawancarai Novel dari ruang perawatannya di Singapura. Novel pun buka-bukaan terkait teror yang menimpanya itu. Novel merasa 2 bulan penyelidikan kasusnya yang tanpa hasil membuatnya mengafirmasi akan informasi awal terkait siapa dalang atas teror yang menimpanya itu.
"Sebenarnya saya sudah menerima informasi bila seorang jenderal polisi -- seorang pejabat polisi tingkat atas -- telah terlibat. Awalnya, saya mengatakan bila informasi itu bisa saja salah. Namun kini ketika telah 2 bulan berlalu dan kasus tersebut belum juga terpecahkan, saya katakan, perasaan terhadap informasi itu bisa saja benar," ucap Novel kepada TIME seperti dilansir time.com, Rabu (14/6/2017). (icl)