JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) mengutuk keras serangan di Polda Sumatera Utara, yang diduga dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah, Minggu (25/6/2017) dini hari.
OSO menilai, tindakan yang sudah menewaskan anggota Polri Aiptu Martua Sigalingging sangat tidak pantas dilakukan.
"Tapi itu nggak pantes. Polisi kan anak bangsa, Polisi kan dari rakyat juga," kata OSO di kediamannya Jalan Karang Asem, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (26/6/2017).
Untuk itu, OSO berharap Polri tetap fokus menjaga keamanan pasca aksi terduga terorisme tersebut. Jangan sampai, ada aksi susulan yang bisa menimbulkan kegaduhan negara ini.
"Polisi harus siaga," tutupnya.
Sebelumnya, dua orang yang diduga teroris berinisial SP (47) dan AR (30) menyerang Mapolda Sumut pada Minggu pukul 03.00 WIB.
Setelah melompat pagar di penjagaan, pelaku menyerang polisi yang tengah beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan.
Ketika menyerang, menurut polisi, pelaku meneriakkan takbir.
Aiptu Martua Sigalinging tewas ditikam di leher, dada, dan tangan dengan menggunakan senjata tajam.
Pelaku juga mencoba membakar ruangan pos.
Salah satu rekan Aiptu Martua, Brigadir E. Ginting kemudian meminta tolong kepada anggota Brimob yang ada di pos lainnya.
Dari pos I, tiga anggota Brimob, yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting.
Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku.
AR tewas di lokasi. Ia diketahui merupakan warga Jalan Sisingamangaraja, Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara. AR berprofesi sebagai penjual jus.
Sedangkan SP kritis. Ia merupakan warga Jalan Pelajar Ujung, Gang Kecil, Medan. Dia berprofesi sebagai penjual rokok.(yn)