
MEDAN (TEROPONGSENAYAN) - Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan pelaku penyerangan terhadap polisi di Mapolda Sumut pernah pergi ke Suriah dan bergabung dental ISIS.
"Tersangka SP pernah ke Suriah pada tahun 2013, selama enam bulan lamanya," kata Rina di Mapolda Sumut, Senin (26/6/2017).
Rina mengatakan, hal ini dikuatkan dengan keterangan istri SP, Masni Wanita Damanik. Dari pemeriksaan yang dilakukan, Masni juga membenarkan bahwa suaminya pernah ke Suriah pada 2013 lalu.
"Dikuatkan dengan keterangan oleh istri tersangka SP. Setelah enam bulan, dia (SP) kembali ke Indonesia," ujar perwira melati tiga itu.
Sepulangnya dari Suriah, SP terus mempelajari pemahaman radikalisme yang disampaikan ISIS melalui dunia maya. Dia lalu mengembangkan dengan keluarga dan orang terdekatnya. SP pun, kata Rina, tetap berkomunikasi melalui internet dengan pihak ISIS.
"Itu keterangan istri dan SP, setelah pulang dari Suriah tahun 2013, dia menggunakan fasilitas internet untuk berkomunikasi melalui website disana (Suriah) paham ISIS disebarkan," kata Rina.
Dari penggeledahan rumah SP di Jl Pelajar Timur, Gang Kecil, Medan, polisi menyita sejumlah dokumen tentang cara melakukan serangan bunuh diri, buku untuk anak-anak tentang kisah perang, buku-buku pemahaman tentang ISIS, poster bergambar pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, pelat pencetak, dan cakram VCD.
"Diduga pelaku berafiliasi dengan ISIS," kata Rina, Minggu (25/6/2017).
Seperti diketahui, dua orang menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut, Minggu (25/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Kedua pelaku sempat berkelahi dengan dua polisi yang berjaga. Seorang polisi bernama Aiptu M Sigalingging tewas dengan sejumlah luka akibat senjata tajam.
Sementara rekannya yang ikut berkelahi dengan pelalu, Brigadir E Ginting, saat ini dalam kondisi baik. Pelaku bernama AR kemudian ditembak mati oleh polisi saat penyerangan terjadi. Seorang pelaku lain, SP, ditembak di bagian paha dan masih dalam perawatan hingga sekarang. (icl)