Opini
Oleh Insanial Burhamzah pada hari Selasa, 27 Jun 2017 - 23:30:49 WIB
Bagikan Berita ini :

Siapakah yang Bertanggung Jawab Kriminalisasi Ulama?

7IMG_20170627_232832.jpg
Insanial Burhamzah (Sumber foto : Istimewa )

Saya baru selesai melihat dialog ekslusif Ustadz Bachtiar Nasir (UBN). Dan khususnya pada Part 3, beliau menjelaskan alasan dan hasil pertemuan dengan Jokowi. UBN menyatakan tidak meminta pertemuan dengan Jokowi, tetapi 'menggagas' dilakukannya dialog GNPF - Jokowi.

Yang perlu kami kritisi adalah UBN, mengambil asumsi dari pernyataan Jokowi yang seakan tidak tahu menahu tentang intimidasi dan kriminalisasi aparat terhadap aktivis dan ulama selama ini, adalah sebuah pernyataan kejujuran seorang Jokowi ? Justru disini masalahnya.

Sulit untuk mengatasi ketidakpercayaan ummat Islam, setelah terjadinya rentetan kriminalisasi dan intimidasi. Tetapi kita memang perlu apresiasi akan keberanian dialog kedua belah pihak, jika benar-benar ingin menemukan kebenaran.

Tetapi yang jelas bagi semua pihak harus menemukan sumber masalah terhadap hilangnya rasa keadilan ummat atas kriminalisasi Ulama dan Aktivis Islam selama ini, dan harus ada kejelasan siapa pihak yang bertanggung jawab. Apakah pimpinan Polri atau ada pihak lainnya, harus bertanggungjawab secara hukum. Demi membuktikan bahwa benar bahwa Jokowi tidak mengetahui dan bukan menjadi otak dibalik kriminalisasi ummat.

Hal-hal ini tidaklah mudah. Selama, ada ketidakjujuran yang mendominasi dialog tersebut. Sementara, kepercayaan ummat sudah sangat tercederai.

Lebih mudah memulai perang ketimbang menghentikannya. Lebih mudah menuduh pihak lain ketimbang melakukan introspeksi diri; untuk melihat apa yang berbeda pada diri seseorang ketimbang menemukan kesamaan kita.

Sebab, sebuah aturan berlaku secara universal, mengatakan bahwa kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka. Kebenaran ini berlaku lintas negara dan lintas rakyat sebuah keyakinan yang tidak baru, yang tidak hitam atau putih atau coklat; bukan kebenaran kelompok, golongan atau agama. Ini merupakan keyakinan yang berdetak dalam dari buaian keberadaban, dan masih tetap berdetak dalam jantung miliaran manusia. Ini merupakan rasa percaya pada orang lain, dan hal itulah yang membawa kita berjuang dalam aksi bela Islam.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Hakim Konstitusi dan Neraka Jahannam

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dari semua tokoh-tokoh yang berpidato di aksi ribuan massa kemarin di depan MK (Mahkamah Konstitusi), menarik untuk mengamati pidato Professor Rochmat Wahab (lihat: Edy ...
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...