Opini
Oleh Muslim Arbi pada hari Senin, 10 Jul 2017 - 19:18:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Gagal Usut Kasus Pembacokan Pakar IT, Presiden dan Kapolri Wajib Mundur

80IMG-20160824-WA0016_1472028604316.jpg
Muslim Arbi (Sumber foto : Istimewa )

Presiden wajib perintahkan Kapolri dan juga Kepala BIN untuk melacak sampai dapat pelakunya dan di hukum seberat berat-beratnya.

Jika tidak, ini adalah kegagalan Presiden dan Kapolri dan juga Ka BIN dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Mengingat peran Hermansyah dalam kasus yang di tuduhkan kepada HRS, maka kejadian ini tidak bisa berdiri sendiri.

Polisi jagan terburu buru simpulkan ini kasus kriminal biasa. Cuma senggolan mobil di tol. Kenapa senggolan mobil lalu di dalam mobil sudah di sediakan golok dan sebagai nya sebagai alat pembacok?
Apakah semua pengendara mobil di tol sehari-harinya bawa golok dan senjata tajam?

Sudah sedemikian parah kah perasaan rasa keamanan masyarakat terancam sehingga setiap keluar rumah dan masuk tol harus bawa senjata tajam? Dan apakah setiap senggolan di tol harus di hadapi dengan cara bacok-bacokan? Lalu apa peran polisi dan polisi lalu lintas yang sering patroli di jalan raya dan di tol?

Rasanya polisi terlalu cepat simpulkan bahwa kejadian pembacokan Hermansyah, Ahli IT angkatan 1989 ini adalah kriminal biasa dan sekedar ini sebuah kejadian senggol mobil biasa di jalan Tol.

Jika, Polisi belum lakukan pengusutan secara maksimal sudah simpulkan bahwa peristiwa pembacokan ini kriminal biasa, masyarakat dan publik sangat kecewa dengan kinerja dan kerja polisi sebagai penanggung jawab rasa keamanan dan kenyamanan masyarakat. Demikian juga Presiden hanya puas dengan penjelesan kepolisian soal pembacokan yg terlihat sadis itu, sebagai kriminal biasa.

Maka sebagai penanggung jawab keamanan dan ketentraman tertinggai, Presiden dianggap gagal dalam kasus ini. Apalagi posisi Hermansyah dalam kapasitas sebagai pakar IT yang sudah berikan bantahan soal chat palsu terkait dengan tuduhan kepada Habib Rizieq.

Dan, jika Polisi dan Presiden pun hanya batasi peristiwa pembacokan ini pada kriminal biasa, maka patut di duga ini adalah upaya perlindungan terhadap motif sebenarnya dalam kejadian pembacokan ini. Dan upaya kriminalisasi dalam kasus chat palsu habib Rizieq akan tetap di jadikan amunisi oleh penguasa untuk hancurkan nama baik Habib.

Oleh karena itu Presiden wajib perintahkan Kapolri dan juga BIN untuk tangani kasus pembacokan ini secara serius dan penuh tanggung jawab. Kenapa Badan Intelejen Negara (BIN) di sebut? Karena BIN di sebut-sebut dalam kasus Chat Mesum itu.

Jika gagal mengungkap dan membuka motif pembacokan ini dan hanya dilokasasi sampai pada kriminalisasi biasa, maka Presiden, Kapolri dan Kepala BIN, wajab mundur. Karena di pandang gagal lindungi masyarakat.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...