JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Taufik Kurniawan mengatakan hutang pemerintah saat ini sudah mencapai lampu kuning. Sebab, pemerintah menargetkan defisit anggaran dalam postur RAPBNP 2017 sebesar 2,92 persen terhadap PDB atau sekitar Rp397,2 triliun.
"Tentu ini sedang kita bahas, yang menjadi perhatiannya tidak boleh defisit lebih dari 3 persen. Sekarang ini defisit sudah 2,7 - 2,9 persen, jadi kalau kemudian 3 persen kan sudah tidak boleh menrurut UU. Ini sudah lampu kuning dari pemerintah dan DPR sudah mengingatkan itu," ujar Taufik Kurniawan di komplek parlemen, Senin (10/7/2017).
Lanjut Taufik Kurniawan, hal itu terjadi bukan karena kesalahan dari pemerintah. Ia menilai keadaan ekonomi dunia yang sedang mengalami ketidakpastian sehingga berpengaruh terhadap ekonomi nasional.
Untuk itu, Wakil Ketua Umum DPP PAN ini berharap agar pemerintah melakukan terobosan-terobosan ekonomi dan juga penggunaan dana dari hutang dapat menjadikan ekonomi yang produktif.
"Perlu ada terobosan-terobosan yang jitu dari perekonomian terkait dalam kabinet Presiden pak Jokowi dan Wapres pak Jusuf Kalla. DPR dan pemerintah sekarang ini lagi giat-giatnya bekerja untuk menghadapi keadaan ekonomi yang dinamis ini," tandasnya.
"Terobosan-terobosan baru itu harus menggiatkan daya beli masyarakat. Harus mengoptimalkan UMKM, Koperasi ini jangan sampai meredup sehingga memghilangkan jatidiri ekonomi kerayakatan kita," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja tersebut, sejumlah anggota Komisi XI DPR mempertanyakan tingginya target defisit anggaran dalam postur RAPBNP 2017 sebesar 2,92 persen terhadap PDB atau sekitar Rp397,2 triliun.
Dengan target defisit fiskal tersebut, maka pemerintah diproyeksikan menambah utang melalui penerbitan Surat Berharga Negara (neto) hingga sebesar Rp467,3 triliun.
Target ini meningkat dari perkiraan defisit anggaran dalam APBN 2017 yaitu sebesar 2,41 persen terhadap PDB atau Rp330,2 triliun, dengan proyeksi penerbitan Surat Berharga Negara (neto) sebesar Rp384,7 triliun.
Namun, pemerintah memproyeksikan defisit anggaran pada akhir 2017 bisa berada pada kisaran 2,67 persen terhadap PDB atau sekitar Rp362,9 triliun, karena adanya penghematan alamiah pada belanja Kementerian Lembaga, Dana Alokasi Khusus serta Dana Desa. (icl)