Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Minggu, 16 Jul 2017 - 11:02:29 WIB
Bagikan Berita ini :

Partai Komunis Amerika

71IMG_20170716_110313.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Amerika is a land of freedom. Tidak seperti negara paranoid, Amerika ngga pernah membubarkan ormas. Bahkan Partai Komunis dibiarkan hidup. Seleksi alam berlaku, Partai Komunis Amerika ngga laku.

Communist Party USA (CPUSA) berdiri tahun 1919. Markas besarnya di New York. Terlibat berbagai struggle seperti melawan rasisme era Jim Crow, menolak Perang Korea dan Vietnam, memperjuangkan hak-hak minoritas. Mereka gencar fight against all racist ideologies, all male supremacy, diskriminasi perempuan, homophobia, gay, lesbian, bisexual dan transgender. CPUSA paling anti imperialisme.

Sebulan setelah deklarasi, Partai Komunis USA memiliki 60 ribu anggota. Di awal tahun 1950an, berkat organ-sayap "International Worker Order", Partai Stalinist Amerika ini berhasil merekrut 200 ribu orang anggota.

Memasuki tahun 1957, anggota partai merosot lagi. Jadi partai gurem dengan 10 ribu anggota. Sekitar 1500-nya adalah intel FBI. Pidato rahasia Nikita Krushchev (1956) yang menghujat Stalin dan Cold War mentality disebut-sebut sebagai penyebab the decline.

Kondisi Partai Komunis Amerika semakin berantakan karena menolak glasnost dan perestroika-nya Mikhail Gorbachev. Tahun 1989, the major funding Partai Komunis Uni Soviet berhenti memberikan subsidi. Sampai tahun 1987, CPUSA masi menerima dana 3 juta dollar dari Moskow.

Dalam kondisi morat-marit, CPUSA mengusir faksi Sosial Demokrat dari tubuh partai komunis. Di tahun 1991, Partai Komunis Amerika menyatakan kembali mengadopsi paham Marxis Leninism secara murni dan konsekuen. Semakin gila, di tahun 2014, mereka mendeklarasikan konstitusi baru. Bunyinya: "We apply the scientific outlook develop by Marx, Engels, Lenin and others in the context of our American history, culture, and traditions."

Deklarasi ini mirip Mao Zedong thought: Communism with Chinese characteristic. Kalo di Indonesia menjadi "Marhaenisme".

Namun, Pemerintah Uncle Sam ngga pernah memberangus CPUSA. Sampai tahun 1984, Partai Komunis Amerika masih ikut mengendorse calon presiden bernama Gus Hall. Sayangnya cuma menyabet 0.04% suara. Ironis sekali.

Dalam sejarahnya, CPUSA diketahui sebagai proxi Soviet Union. Ada satu agent bernama Josef Peters. Dia aktif sebagai komandan underground secret apparatus CPUSA tahun 1932-1938. Peters menjadi pioneer Soviet intelligence activities di Amerika.

Bukan Partai Komunis namanya bila ngga mau kudeta. Di tahun 1949, Pengadilan Federal Amerika memberi vonis bersalah kepada sepuluh orang pimpinan teras CPUSA. Pasalnya makar. Setelah itu, Pemerintah Amerika mempersekusi 100 anggota "second string" CPUSA.

Mungkin, bila CPUSA merilis kudeta berdarah, misalnya membunuhi 7 jenderal, maka ceritanya bakal lain.

Tapi karena tidak begitu, maka Partai Komunis Amerika dibiarkan. Pemerintah Amerika tidak mengeluarkan semacam perppu membubarkan CPUSA dengan alasan Darurat Perang (SOB). Demikianlah negeri demokrasi, yang sempat dirusak oleh Hillary supporters.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...