Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Senin, 17 Jul 2017 - 14:20:20 WIB
Bagikan Berita ini :

Bola Panas Perppu Ormas Jadi Bahan Gorengan 2019

16xBuya-Syafii-Maarif-Usulkan-Ahok-Dihukum-400-Tahun.jpg.pagespeed.ic.oO0txni_gi.jpg
Buya Syafii Maarif (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Penerbitan perppu ormas oleh pemerintah terus menuai bola panas. Anggota Dewan Pengarah UKP Pembinaan Ideologi Pancasila Ahmad Syafii Maarif, menduga bahwa isu perppu ini adalah bahan yang seksi untuk digoreng buat Pemilu 2019.

"Kan dibilang melawan Umat Islam, Islam yang mana?" ujar pria yang akrab disapa Buya itu, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Menurutnya, dengan opini tersebut, beberapa pihak pasti akan mengambil untung untuk kepentingan Pemilu 2019 mendatang. "Ini semua digoreng isu ini untuk 2019, dan Presiden Jokowi enggak perlu itu," ucap Buya Syafii.

Tidak hanya soal Perppu Ormas, Buya Syafii sudah menduga ada tujuan yang tidak sehat melalui pembentukan opini lain, misalnya ketika Presiden Jokowi membawa keluarganya saat melakukan kunjungan kenegaraan.

"Dia enggak punya beban apa-apa, dan juga enggak korup, dan juga bukan pengusaha besar. Dia mebel apa gitu lah. Tapi kan karena Presiden bawa anak sedikit, bawa cucu, sudah ramai. Tujuannya itu jadi tidak sehat. Ini suasana tidak sehat," katanya.

Buya Syafii menyarankan pihak yang tidak setuju Perppu Ormas, sebaiknya membawanya ke ranah pengadilan, dalam hal ini Mahkamah Konstitusi. "Tapi kalau apa nanti dibawa saja ke pengadilan," ucapnya.

Perppu tentang Ormas mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Presiden, sehingga wadah untuk merevisinya ada di DPR, ketika Preppu tersebut akan dijadikan undang-undang. "Atau di parlemen nanti," sambungnya.

Buya Syafii mengaku heran mengapa banyak pihak bereaksi ketika Perppu Ormas diterbitkan. Padahal, menurutnya ormas yang bertentangan dengan Pancasila seperti HTI, adalah ancaman.

"Anda mbok lihat dokumen tertulis HTI. Dilihat, dibaca apa yang mau dilakukan di Indonesia. Walau itu omong kosong, utopia, tapi itu rencananya. Saya sudah berkali-kali berdebat dengan jubirnya itu, yang bernama Ismail Yusanto," papar Buya Syafii. (aim)

tag: #ormas  #ormas-islam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempa Terkendala Kapal, NU Bawean Minta Jokowi Turun Tangan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
GRESIK (TEROPONGSENAYAN) --Pengiriman bantuan logistik/sembako untuk korban Gempa Bawean, Gresik, terkendala menyusul minimnya armada kapal barang yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan ...
Berita

Rojih Ubab Maimoen: Media Sosial Bisa Dijadikan Amal di Bulan Ramadan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi 1 DPR RI, KH. Rojih Ubab Maimoen mengajak masyarakat untuk mengunakan media digital dengan sebaik-baiknya. Apalagi, kata ia, di bulan Ramadan yang penuh ...