JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Duta Besar RI untuk Afghanistan Arief Rachman MD dalam pertemuan dengan Menteri Pertambangan Afghanistan Nergis Nehan menyampaikan bahwa Indonesia berminat untuk berinvestasi di sektor pertambangan Afghanistan.
"Kami membahas keinginan pihak Indonesia untuk menjajaki kemungkinan investasi pada industri pertambangan di Afghanistan," kata Dubes Arief Rachman, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari KBRI Kabul yang diterima di Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Dubes Arief membahas potensi industri pertambangan di Afghanistan dengan Menteri Pertambangan Afghanistan Nergis Nehan di Wisma Duta RI Kabul, Afghanistan pada Sabtu (15/7).
Pertemuan tersebut juga dihadiri Penasihat Presiden Bidang Ekonomi, Ketua Komisi Pemilihan Umum Afghanistan, Komandan Garnisun Kota Kabul, Wakil Walikota Kabul, CEO Afghanistan Chamber of Commerce and Industry (ACCI), dan beberapa pengusaha swasta.
Pada kesempatan itu, Dubes Arief menyebutkan tentang keikutsertaan badan usaha milik negara (BUMN) asal Indonesia dalam pembangunan infrastruktur di Afghanistan.
Menteri Nergis Nehan menyampaikan bahwa terlepas dari besarnya cadangan energi dan sumber daya mineral di Afghanistan, namun sebagian besar potensi tersebut belum dieksplorasi serta dikelola secara optimal.
Untuk itu, Menteri Pertambangan Afghanistan itu juga menekankan bahwa pihaknya sangat menyambut baik rencana pihak Indonesia untuk menjajaki kemungkinan investasi Indonesia pada bidang pertambangan di Afghanistan.
"Indonesia juga menyampaikan tentang inisiatif hadirnya penerbangan dan kargo udara antara Kabul dan Jakarta guna mendorong peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara," ujar Dubes Arief.
Sementara itu, CEO ACCI (Kadin Afghanistan), Atiqullah Nusrat, mengatakan bahwa pihaknya dan KBRI Kabul selalu mengupayakan peningkatan nilai perdagangan dengan pihak Indonesia.
"Hubungan perdagangan Indonesia-Afghanistan sudah terjalin sejak lama namun masih banyak ruang bagi perbaikan dan peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara," tutur Nusrat.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI dan Menteri Afghanistan juga membahas rencana kunjungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Afghanistan ke Indonesia untuk melakukan studi banding.
Pemerintah Afghanistan menilai bahwa Indonesia merupakan contoh negara yang baik dan sesuai bagi Afghanistan untuk mempelajari proses pemilihan umum. Hal itu karena kesamaan dari faktor politik, budaya, agama dan sosial yang dimiliki kedua negara.
Beberapa isu lainnya yang dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain rencana pertukaran ulama kedua negara, rencana penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-32 pada Oktober di Jakarta, rencana pertemuan bilateral di Kabul pada Oktober mendatang, dan rencana kunjungan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani ke Indonesia dalam rangka peringatan Hari Ibu pada Desember mendatang. (Ant/icl)