JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah berencana mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang memakan dana sebesar Rp 80 miliar. Anggaran tersebut telah disetujui DPR.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher mengatakan, pihaknya menyetujui rencana anggaran itu setelah Komisi VIII mendapat penjelasan dan melakukan konsultasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
"Setuju, karena posisisnya adalah negeri, maka ada kewajiban pemerintah menjalankan fungsi-fungsi eksekutifnya, DPR anggarannya harus mengintervensi itu," kata Ali di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Ali melanjutkan, Komisi VIII DPR juga telah mendapat kejelasan dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengenai anggaran Rp80 miliar untuk perencanaan. Anggaran pendirian UIII ini diketahui akan masuk APBN-P 2017 dan 2018.
"Kemarin itu masih ada keraguan karena ada plot anggaran tapi prosesnya belum kami tempuh sementara kami berkehendak bahwa prinsip-prinsip penganggaran itu menggunakan keuangan negara. Oleh karena itu kami ingin mendapatkan klasifikasi, klarifikasi dan verifikasi dari pemerintah," kata dia.
Hadir pula dalam rapat tersebut tim pendirian UIII untuk menjelaskan mengenai konsep dan kurikulum universitas yang dicanangkan menjadi kampus riset keislaman ini.
"Jadi kami menjelaskan tentang latar belakang, konsepnya dan juga apa yang akan dilakukan, bagaimana kemajuannya. Alhamdulillah teman-teman komisi VIII sangat mendukung," ujar JK.
Sebelumnya, JK menyatakan total anggaran pendirian kampus pascasarjana ini sebesar Rp 1,5 triliun. Pembangunan UIII akan dimulai tahun ini dan direncanakan mulai beroperasi pada 2019.
Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dicanangkan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara. Kampus UIII akan dibangun di kawasan Cimanggis, Depok. Saat ini sudah dalam tahap pembangunan arsitektur dan pembentukan konsep penasehat internasional atau international advisory. UIII nantinya akan menampung pendidikan tinggi bidang keislaman tingkat S-2 dan S-3, dengan kurikulum yang mengarah ke penelitian dan pengembangan. Dalam pengembangan kurikulum UIII, pemerintah berkerjasama dengan banyak negara. Rencananya pembangunan gedung Kampus UIII dimulai tahun ini dan dicanangkan dapat beroperasi 2019 mendatang.
"Negara-negara Islam, Amerika, Kanada, Australia, kita kerjasama semua. Kan juga banyak Islamic Center di situ," ujar JK.(yn)