JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi Keuangan DPR RI, Hendrawan Supratikno menyarankan, Badan Pusat Statistik (BPS) seharusnya bisa lebih mendalam dan detail lagi terkait data pertumbuhan masyarakat miskin saat ini.
Demikian disampaikan Hendrawan saat menanggapi data (BPS) terkait jumlah penduduk miskin di Indonesia yang bertambah sebesar 6.900 orang menjadi 27.771,22 juta orang pada Maret 2017 dari yang sebelumnya hanya 27.764,32 juta orang pada September 2016.
BPS mempaparkan, bahwa faktor penyebab bertambahnya masyarakat miskin karena telah terjadi hambatan dalam distribusi beras sejahtera (rastra) ke rakyat.
"Ada kemiskinan temporer-siklikal dan kemiskinan permanen-struktural. Jadi datanya harusnya dikaji lebih dalam lagi," kata politikus PDIP itu di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (19/07/2017).
"Naik turun biasa. Yang penting upaya penanggulangan kemiskinan harus lebih terintegrasi dan sistematis," tambahnya.
Lebih lanjut Hendrawan menyarankan, data-data tersebut pun harus dapat didentifikasikan dengan baik dan akurat. Utamanya, soal kelompok masyarakat miskin baru dan penyebab meningkatnya kemiskinan tersebut.
"Dengan inflasi yang terkendali. Harusnya daya beli masyarakat dapat terpelihara dan terjaga dengan baik," pungkasnya. (icl)