JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengapresiasi perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ikut menjaga dan mempertahankan Pancasila.
"HMI ikut berjuang dalam peristiwa Agresi Belanda tahun 1947, membubarkan PKI di Madiun, serta menggagalkan G-30 S PKI tahun 1965 untuk menjaga dan mempertahankan Pancasila," kata Gatot dalam siaran persnya, Jumat (21/7/2017).
Gatot juga mengungkapkan betapa eratnya hubungan HMI dengan TNI, terutama sekitar tahun 1965 dalam mempertahankan ideologi Pancasila. Kedekatan organisasi yang pada 5 Februari 1947 tersebut dengan TNI itu lah yang membuat PKI sangat membenci dan menuntut pembubaran HMI.
“PKI beranggapan dengan membubarkan HMI akan memuluskan usahanya melakukan kudeta dan mengubah ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi Komunis,” ujar Gatot.
Dikatakan Gatot, sehari sebelum G-30 S PKI dilancarkan pada 29 September 1965, Ketua PKI DN Aidit di Istora Senayan Jakarta masih menuntut untuk pembubaran HMI. Dia mengatakan, kader Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) lebih baik pakai sarung saja kalau tidak bisa membubarkan HMI. CGMI adalah sebuah organisasi mahasiswa di Indonesia didirikan pada tahun 1956 underbow Partai Komunis Indonesia.
"Jenderal TNI Nasution dan Jenderal Ahmad Yani menjadi tokoh utama yang menghalangi ketika gencarnya PKI menuntut pembubaran HMI. Bahkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ahmad Yani mengatakan apabila membubarkan HMI, langkahi dulu mayat saya,” ucap Gatot.(yn)