JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat didesak untuk segera mencopot Heru Budi Hartono sebagai komisaris PT Bank DKI, menyusul kepindahannya menjadi Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) di Istana Negara.
"Copot Heru Budi dari komisaris Bank DKI dan dia tidak boleh lagi memakai fasilitas dari Bank DKI serta menerima honor," kata Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Heru yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta juga mendapat tugas tambahan sebagai komisaris PT Bank DKI.
"Kalau Djarot nggak mencopot Heru dan menarik semua fasilitasnya, sama saja Djarot sengaja menyuburkan korupsi model baru," cetus Amir.
Heru diketahui, Senin (24/7/201z) kemarin, terlihat hadir dalam rapat pimpinan (rapim) yang digelar di Balaikota.
Kehadiran Heru dalam rapim tersebut untuk pamit secara resmi kepada Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dan para pimpinan SKPD yang telah menjadi koleganya selama puluhan tahun di Pemda DKI.
"Tadi terima kasih, Pak Heru ke sini untuk pamit secara resmi," kata Djarot seusai rapim.
Djarot pun menyampaikan ucapan terima kasih karena sejak tahun 1995, Heru telah berkarir sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta. Artinya, sudah 22 tahun ia mengabdi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Saya juga ucapkan selamat, tadi sudah disampaikan pengganti Pak Heru, yaitu Pak Michael. Supaya proses APBD berjalan lancar," ujarnya.
Seperti diketahui, Heru mengikuti program seleksi jabatan Kepala Setpres beberapa waktu lalu. Kemudian setelah melalui penyeleksian, diputuskan Heru lolos seleksi dan dilantik di Istana Merdeka pada Kamis (20/7/2017) lalu.(yn)