JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Penyidik senior KPK, Novel Baswedan mengatakan, aksi teror air keras yang menimpa dirinya semakin menambah semangatnya dalam perjuangan memberantas korupsi di Indonesia.
Dia mengajak seluruh anggota KPK dan masyarakat agar tidak berhenti berjuang melawan korupsi yang merusak negeri ini.
"Harapan orang-orang yang telah berupaya menyerang saya untuk memendam, menghentikan langkah-langkah korupsi, saya ingin menunjukkan bahwa harapan orang-orang itu akan sia-sia," kata Novel dalam sebuah video yang dikirimkan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (25/07/2017).
Novel menegaskan, tindakan teror yang menimpa dirinya tidak akan meredam niatnya untuk memerangi korupsi, menurutnya hal tersebut malah akan memantik semangat perlawanan pihak-pihak yang ingin memberantas korupsi.
"Terutama pemuda Indonesia, yang dengan begini, kita berharap ke depan kita semakin kuat, semakin perhatian dengan kepentingan negara dan bangsa dan kepentingan orang banyak," tegasnya.
Dalam video tersebut, mata kiri Novel terlihat belum sembuh total. Dia mengatakan bahwa mata kirinya masih perlu dioperasi.
Terkait kondisi matanya, Novel mengatakan masih dalam proses penyembuhan. "Terutama mata kiri yang prosesnya perlu waktu dan memerlukan operasi agar fungsi melihatnya kembali," katanya.
Dalam video tersebut, Novel mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang selama ini memberi dukungan dan doa kepadanya. Ia tak lupa menyampaikan agar seluruh elemen bangsa tetap semangat dalam memberantas korupsi.
Sementara itu, Dahnil mengatakan, upaya menemukan pelaku teror yang sangat lama hingga 105 hari sangat disayangkan oleh Novel, lantaran aparat kepolisian dalam berbagai kasus sangat mudah menemukan pelaku.
"Upaya menemukan pelaku teror penyiraman terhadapnya yang sangat lama disesalkan oleh Novel, bila merujuk dengan kemampuan polisi dalam berbagai kasus terorisme yang bisa diungkap dengan mudah, maka agak ganjil bila kasus penyerangan terhadapnya diselesaikan terkesan begitu sulit. Seharusnya mudah sekali. Namun, ada sesuatu yang mengganjal dan menghambat," ujarnya. (aim)