JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang tersangka terhadap kasus suap terhadap Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan (Kajari) Jawa Timur Rudy Indra Prasetya. Penetapan itu disampaikan setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan pemeriksaan secara intensif.
Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif mengatakan, kelima tersangka tersebut adalah Bupati Pamekasan Ahmad Syafii, Kajari Pamekasan Rudy Indra Prasetya, Inspektorat Pemkab Pamekasan Sutjipto Utomo, Kepala Desa Dassok Agus Mulyadi, dan Kabag Administrasi Pamekasan Noer Solehhoddin.
"Setelah dilakukan pemeriksaan alebih awal disimpulkan adanya tindak pidana korupsi penerimaan janji dan hadiah. Lalu meningkatkan kasus ke penyidikan," ujar Laode dalam konfrensi pers di Gedung KPK, Rasuna Said, Jakarta, Rabu (2/8/2017)
Laode menambahkan, latar belakang kasus ini adalah Agus Mulyadi yang dilaporkan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) ke Kejari Pamekasan. Pelaporan itu terkait pengadaan di desanya yang menggunakan dana desa dengan total proyeknya sebesar Rp 100 juta. Diduga proyek Rp 100 juta itu dikorupsi.
"Jadi mengakibatkan adanya kekurangan volume," katanya.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Kejari Pamekasan dan dilakukan pengumpulan bahan dan keterangan. Namun, bukannya amanah dengan tugasnya sebagai penegak hukum, kejaksaan justru ingin mengamankan kasus itu. Caranya, Kajari Pamekasan Rudy Indra Prasetya memanggil Agus Mulyadi.
Dalam pertemuan tersebut, Rudy berjanji tidak akan menindaklanjuti laporan LSM tersebut apabila Agus Mulyadi mebayarkan uang sebesar Rp 250 juta. Merasa takut akan ditindaklanjuti akhirnya Agus melaporkan ke Inspektur Pemkab Pamekasan Sutjipto Utomo dan Kebala Bagian Administrasi Kabupaten Pamekasan Noer Solehoddin.
Selanjutnya, aduan itu disampaikan ke Bupati Pamekasan Ahmad Syafii. Sehingga akhirnya Ahmad menyetujui supaya kasus tersebut tidak diusut dan menyiapkan uang Rp 250 juta. "Akhirnya pejabat pada Pemkab Pamekasan disepakati dana Rp 250 juta untuk Kajari Rudy Indra Prasetya," ungkapnya. (aim)