JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka posko pengaduan tentang program lima hari sekolah (full day school), yang saat ini dikaji pemerintah.
Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati mengaku, pihaknya kebanjiran masukan dari masyarakat yang mayoritas kontra dengan kebijakan tersebut. Pasalnya, banyak peserta didik yang kelelahan setelah ada beberapa menerapkan full day school.
"Sekolah full day school sangat tidak dimungkinkan. Selain tanpa diawali kajian, kebijakan ini terburu-buru. Karena itu, banyaknya masukan dari anggota kader di berbagai daerah, dan masyarakat umum, maka kami kemudian berinisiatif membuka posko pengaduan yang merasa keberatan dengan sekolah lima hari (full day school)," kata Reni di ruang Fraksi PPP lantai 15 Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Senada, Anggota DPRD Rembang dari Fraksi PPP Zainul Umam mengungkapkan, banyak peserta didik di daerahnya merasa kelelahan ketika menerapkan full day school. Hal itu di alami oleh peserta didik SMA 1 Rembang dan SMA 1 Gragan.
"Kalau dulu jam 1 siang kan sudah pulang, dan jam 2 siang sudah ke pesantren. Sekarang mereka pulang sampai pesantren itu jam 5. Nah, ini orang tua protes anak kecapean gak ikut kegiatan di pesantren," jelasnya.
"Jadi akhirnya sebelum ini diterapkan pun kita selaku anggota DPRD Komisi D sudah audiensi dengan masyarakat sana menolak full day school. Dengan jalan ini kita menyampaikan tindak lanjut masyarakat Kabupaten Rembang, Jawa Tengah," tambahnya.
Mendengar seperti itu, Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati mengajak seluruh masyarakat Indonesia mengadukan, bilamana kebijakan full day school menyusahkan peserta didik.
"Maka itu kami mengajak masyarakat untuk peran aktif melaporkan kepada kami, bila kebijakan tersebut tidak efektif. Bisa melalui telepon dan WhatsApp ke nomor 0812-9755-1116, atau ke email fppppengaduan_fds@gmail.com, dan Twitter @pengaduan_fds," paparnya.(yn)