Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 08 Agu 2017 - 05:53:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Kata BPS Soal Kelas Menengah Atas Tahan Belanja

27bps.jpg
Suhariyanto (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan kelas menengah atas cenderung menahan belanja sehingga menahan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2017.

"Terdapat indikasi kelas menengah atas menahan belanja," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (7/8/2017).

Suhariyanto mengatakan indikasi tersebut terlihat dari jumlah tabungan yang meningkat, transaksi kartu debit yang melambat, serta penjualan mobil maupun sepeda motor yang melemah.

"Penyebabnya faktor psikologis, karena mereka berpikir hati-hati dan sedang wait and see mencermati kondisi perekonomian global, terutama di AS," ujarnya.

Kondisi yang sama terjadi di kelas menengah bawah yang juga ikut-ikutan menahan belanja, sebagai dampak dari turunnya nilai riil dari upah petani maupun buruh bangunan.

"Situasi ini memerlukan perhatian kedepan supaya pertumbuhan daya beli kelas menengah bawah lebih bagus lagi," kata Suhariyanto.

Meski terjadi perlambatan belanja, Suhariyanto memastikan hal ini tidak mengganggu kinerja konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh 4,95 persen pada kuartal II 2017.

"Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95 persen pada kuartal II 2017, ini membuktikan bahwa daya beli masyarakat masih kuat," ujarnya.

Ia menjelaskan konsumsi rumah tangga terbantu oleh fenomena Ramadhan dan Idul Fitri yang berlangsung secara penuh pada kuartal II 2017, libur sekolah sebelum tahun ajaran baru, dan banyaknya hari libur hingga 39 hari dalam periode ini. Komponen yang memberikan kontribusi terhadap konsumsi rumah tangga antara lain makanan dan minuman, restoran dan hotel, kesehatan dan pendidikan serta transportasi dan komunikasi.

Suhariyanto juga menambahkan terjadinya pergeseran pola belanja dari masyarakat, yang mulai memanfaatkan transaksi melalui dagang elektronik, meski hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi.

"Transaksi e-commerce ini terjadi di kelas menengah atas, tapi angka persentasenya masih kecil dibandingkan total konsumsi masyarakat secara keseluruhan," katanya. Suhariyanto mengharapkan masyarakat akan mulai mendorong belanja di kuartal selanjutnya, agar konsumsi rumah tangga bisa kembali memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. (Ant/icl)

tag: #bps  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...