JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Eksekutif Jakarta Publik Service (JPS), M Syaiful Jihad mennyarankan pengoperasian Koridor 13 Transjakarta jangan dipaksakan.
Pasalnya, Transjakarta koridor 13 rute Ciledug-Tendean masih minim fasilitas. Salah satunya lampu penerangan jalan yang belum terpasang.
"Harusnya dilengkapi dulu fasilitasnya sebelum dioperasikan," kata M Syaiful Jihad, Rabu (9/8/2017).
Syaiful mengatakan, tidak terpasangnya lampu dapat mengakibatkan bahaya bagi armada bus yang melintas. Hal ini juga membuat keselamatan penumpang terancam.
"Kalau kondisinya seperti itu, kesannya terburu-buru dan tanpa perencanaan matang," ujar Syaiful.
Rencananya, koridor 13 Transjakarta rute Ciledug-Tendean akan diujicoba pada 14 Agustus 2017.
Menanggapi belum adanya lampu, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah mengatakan, bus Transjakarta tidak akan dioperasikan sampai malam.
"Nanti operasi Bus Transjakarta dari pukul 05.00 sampai 19.00. Kalau penerangan sudah full, baru kita operasikan secara maksimal," ujar Saefullah.
Sempat terjadi masalah dalam hal pengadaan lampu jalan di koridor 13. Perusahaan yang ditunjuk ternyata wan prestasi dan tidak melakukan pekerjaan sesuai kontrak.
Setelah diberi peringatan beberapa kali, akhirnya Pemprov DKI melakukan pemutusan kontrak. Pemprov DKI akan melakukan kontrak dengan perusahaan lain yang menjadi pemenang kedua lelang.
"Kontrak hasil lelang pemenang kedua pekan depan sudah kontrak. Diperkirakan 1,5 bulan baru pasang," ujar Saefullah.
Uji coba pengangkutan penumpang pada koridor 13 akan dilakukan 14 Agustus 2017. Rencananya, belum semua halte akan disinggahi pada uji coba kali ini.
Halte-halte yang akan disinggahi Bus Transjakarta koridor 13 adalah Halte Tendean, Halte Tirtayasa, Halte Mayestik, dan Halte Adam Malik. Peresmian koridor 13 akan dilakukan pada 16 Agustus 2017.
Saefullah menargetkan, pengangkutan 40.000 penumpang pada hari pertama uji coba. Nantinya, akan ada 40 bus yang melayani dua rute yaitu Ciledug-Tendean dan Ciledug-Bundaran Hotel Indonesia. (icl)