JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar Siti Hediati Harijadi alias Titiek Soeharto minta Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar. Lalu apa tanggapan DPP Golkar?
"Itu biar DPP lah. Saya kan anggota dari kader partai. Ada DPP yang berwenang. Di DPP dalam arti kata menjaga kekompakan biar satu pintu, supaya tidak saling berkomentar," kata Ketua DPP Partai Golkar Azis Syamsudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Namun, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menegaskan, sejauh ini DPP kompak untuk terus mempertahankan Novanto sebagai Ketua Umum maupun Ketua DPR. Hal ini sudah diputuskan dalam rapat pleno DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu.
"Tapi kita sampai sejauh ini DPP Golkar masih kompak, masih mendukung kepemimpinan Setya Novanto dan Idrus Marham," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Siti Hediati Harijadi (Titiek Soeharto) meminta Setya Novanto (Setnov) mundur dari jabatan Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar. Ia menyarankan, Novanto fokus terhadap kasus hukum yang kini menimpanya.
"Kebetulan ketua parpol juga Ketua DPR RI sebagai lembaga tinggi negara. Dan KPK sudah menetapkan Ketua DPR tersangka. Tentu ini tidak sembarang menetapkan Novanto sebagai TSK. Tidak main-main dan ini merupakan masalah besar, baik buat kami maupun DPR sendiri," kata Titiek usai melakukan pertemuan dengan GMPG di Gedung Granadi, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2017).
Putri Presiden ke-2 RI Soeharto ini merasa prihatin dengan status tersangka Setnov dalam kasus e-KTP.(yn)