JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno diminta untuk mencontoh Presiden Jokowi dalam mengelola kelompok relawan yang pada Pilkada DKI ikut berjibaku menumbangkan petahana Ahok-Djarot.

Presidium Relawan Pemenangan Anies-Sandi (Prass), M Rico Sinaga mengatakan, penting bagi Anies-Sandi untuk merawat relawan dengan baik, selama lima tahun kedepan.

Sebab, kata dia, selain partai pendukung, peran para relawan cukup vital dalam menyumbangkan 58 persen suara kepada Anies-Sandi pada Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Sebaiknya Anies-Sandi meniru Presiden Jokowi dalam hal mengelola dan merawat para relawannya, ini penting," kata Rico saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Dalam pandangan Rico, Jokowi selama ini terbukti sukses merawat para relawannya sejak Pilgub DKI 2012 lalu, sampai Pilpres 2014.

Bahkan, hingga saat ini, mantan Walikota Solo itu rutin mengadakan pertemuan dengan para relawannya.

"Jokowi dan relawan selalu mesra berdampingan. Harusnya Anies-Sandi nanti juga demikian," ujar Rico.

Disisi lain, Rico juga mewanti-wanti agar Anies-Sandi tak mencontoh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang justru meninggalkan, bahkan terkesan membuang para relawannya.

"Karena kesombongannya itulah Ahok terjungkal," pesan Rico.

Selain itu, Rico menambahkan, dirinya menyesalkan pernyataan yang disampaikan Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera yang justru terkesan menyudutkan relawan Anies-Sandi akhir pekan lalu.

"Harusnya Pak Mardani bicara secara general saja. Misalnya kemenangan Anies-Sandi harus disyukuri, dijaga selama lima tahun," terang Rico.

Meski begitu, Rico mendukung siapapun tidak boloeh meminta-minta proyek saat Anies-Sandi berkuasa.

"Ambilah kesempatan selama lima tahun secara profesional," jelas Rico.

Harus diakui, meski Anies-Sandi diusung partai politik (parpol), namun fakta di lapangan, kerja keras relawan yang mengantarkan mereka menorehkan kemenangan.

Diketahui, sbelumnya Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera, menegaskan kepada relawan untuk tidak meminta bagian sebagai upah karena telah memenangkan Anies dan Sandi dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Biasanya kalau sesudah Pilkada, pendukung minta proyek, minta jatah. Kami ingin membangun budaya tidak boleh seperti itu," kata Mardani disela-sela acara silaturahim akbar Anies-Sandi dengan para relawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).

Menurut Mardani, sebagai ujung tombak tim pemenangan yang menaungi para relawan di lapangan, dia hendak menanamkan etika berpolitik yang sehat.

Mardani juga menekankan pentingnya peran para relawan untuk tetap meneruskan nilai yang diusung Anies dan Sandi selama masa kampanye.

"Tidak ada yang boleh mengganggu Anies-Sandi, mereka itu sekarang milik seluruh warga Jakarta, bukan cuma pendukungnya. Makanya paling utama membangun etika itu, berkali-kali saya sampaikan dan Insya Allah saya tanggung jawab," kata Mardani.

Dia juga menegaskan, hal ini harus disampaikan secara terbuka karena sejak Anies-Sandi ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih, Mardani menerima laporan adanya sekelompok orang mengatasnamakan relawan yang minta jatah.

Mardani menyampaikan, jika memang ada kelompok relawan yang jelas terindikasi meminta-minta jatah seperti itu, relawan itu akan langsung dicoret dari jaringan relawan Anies-Sandi. (icl)