JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih kaget terhadap keputusan Menteri BUMN Rini Soemarno memberhentikan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Rachmad Hardadi.

"Itu yang jadi pertanyaan kita, ada apa nih? Yang kita pikir sebetulnya Pak Rachmad Hardadi itu cukup bagus, punya kapasitas untuk itu (kelola kilang). Kok tiba-tiba diganti. Ini ada apa ?," ujar legislator dari Dapil Jatim itu di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Lebih lanjut Eni meminta Pertamina dapat menjelaskan alasan di balik pemberhentian itu.

"Kita akan minta penjelasan Pertamina, apa sih kelebihan pengganti Pak Hardadi. Itu akan kita tanyakan nanti," ungkap Politisi Golkar tersebut.

Eni mengaku tidak sepakat jika pemberhentian itu karena Rachmad tak mampu menjalankan tugas dengan baik.

"Jangan terlalu cepat ambil kesimpulan soalnya kan penggantinya ini masih baru. Pak Hardadi juga baru sebulan kan. Dan menurut saya Pak Hardadi bagus, dia orang yang punya kapasitas untuk itu," tandas Eni.

Ditegaskannya kembali, DPR dalam hal ini Komisi VII akan menanyakan persoalan tersebut kepada Kementerian ESDM dan Pertamina.

"Nanti kita pertanyakan soal itu ke Menteri ESDM dan Pertamina. Dengan pasukan barunya itu apa sih misinya Pertamina? Apa sih harapannya dengan direktur baru? " pungkasnya.

Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, memberhentikan dengan hormat Rachmad Hardadi selaku Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia. Rachmad Hardadi digantikan oleh Ardhy N Mokobombang.

Pergantian direksi Pertamina dilakukan melalui keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-160/MBU/08/2017, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.(plt)