JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sebanyak 200 orang korban calon jemaah umrah PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) menyambangi Fraksi PPP DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Salah satu korban penipuan dari Palembang, Zulherian merasa kesal dengan sikap First Travel yang telah menipu keluarganya. Ia mengungkapkan dana yang telah disetor ke First Travel merupakan dana pensiun dirinya.
"Saya makai uang pensiunan untuk memberangkatkan 7 anggota keluarga saya untuk Umroh. Tahun 2015 saya mendaftar, dijanjikan akan berangkat pada bulan April 2017 tetapi setelah saya setor uang seluruh 84 jutaan hingga saat ini belum berangkat," ungkap Zulherian sambil meneteskan air matanya di ruang rapat Fraksi PPP.
Ia pun berharap agar DPR RI dapat mencarikan solusinya agar permasalahan ini segera diatasi.
"Semoga ketika saya hadir disini, dapat dicarikan solusi. Kami semua hanya berniat agar ingin ibadah," tandas Zulherian yang diikuti teriakan setuju dari peserta korban First Travel.
Sementara itu, anggota Fraksi PPP Mukhlisin yang menerima korban First Travel menegaskan pihaknya akan membantu dengan duduk bersama dengan pemerintah untuk mencarikan solusinya.
Bahkan, katanya, akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) dari seluruh pihak seperti Bareskrim Polri, DPR RI, Kementrian Agama.
"Kita akan membentuk Satgas bersama pemerintah agar persoalan ini segera diselesaikan," tegasnya.
Selain itu, ia juga mendesak agar Bareskrim Polri tidak kendor memproses hukum terhadap First Travel.
"Aparat penegak hukum tak boleh kendor untuk terus memproses secara seadil-adilnya, dan menelusuri aset-asetnya demi pengembalian dana jamaah yang telah menjadi korban," tandas Mukhlisin.(yn)