JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang mengecam ancaman Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham kepada Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG).
"Kenapa Idrus tidak menempuh cara yang elegan mengundang mereka yang tergabung di dalam GMPG untuk berdialog. Kenapa mesti harus mengedepankan ancaman?" kata Bintang saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (20/8/2017).
Sebaiknya, kata Bintang, Pimpinan Pusat Golkar tidak menggunakan cara komunikasi yang berbasis konflik. Sebab, Golkar milik semua kader. Oleh karena itu faktor komunikasi dan dialog sangat penting untuk mengendalikan Golkar yang besar dan majemuk ini.
“Jangan pamer kekuasaan. Golkar jangan jadi lembaga otoriter," kata Bintang.
Ia juga menyarankan jajaran pengurus pusat partai mengajak, memandu dan membimbing kader muda untuk bersatu, bahu membahu mengawal Golkar yang sedang ditimpa musibah, akibat Ketua Umumnya Setya Novanto tersangkut kasus hukum.
"Tapi kalau “ditembakin” terus, ya jangan heran lah kalau mereka semakin melawan dan berontak. Karena menganggap cara otoriter itu tidak adil bahkan tidak sehat bagi alam demokrasi," katanya.
Bintang berharap Pimpinan Pusat Golkar mau mempertimbangkan masukannya. Menurutnya, mungkin Nurdin Halid (NH) lebih bisa diterima oleh kalangan luar untuk menyampaikan peryataan kepada publik soal Golkar. Dalam berbagai forum yang krusial, menurut Bintang, cara komunikasi NH lebih sejuk dan akomodatif.
Bintang yang anggota Dewan Pakar, menghimbau kepada Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono turun tangan memberi solusi atau jalan tengah.
“Saya juga yakin Bung Agung yang senior itu, bisa mencari jalan tengah. Beliau banyak pengalaman dan sudah banyak makan asam garam dimana-mana," tandasnya.
Sebelumnya, Idrus Marham melontarkan ancaman dengan mengatakan Partai Golkar akan membahas sanksi bagi penggerak Gerakan Golkar Bersih.
"Karena sudah terlalu jauh maka tidak bisa kami tolerir. Karena itu perlu kami menerapkan aturan Partai Golkar, disiplin organisasi dan sanksi terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan partai," kata Idrus. (plt)