JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Politisi Hanura Dadang Rusdiana menilai kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong ke Indonesia bukan kunjungan berbahaya. Nguyen tidak akan memasukkan kepentingan komunis dalam kunjungannya.
"Kunjungan kenegaraan biasa, tidak ada urusan idiologi. Presiden Amerika datang ke Indonesia kan tidak mengubah Pancasila menjadi Liberalisme ala Amerika. Demikian juga Sekjen Partai Komunis Vietnam, tidak boleh dipahami sebagai upaya menyebarkan faham komunis. Memangnya mudah menyebarkan faham?. Jangan 'dibodohkan' dengan provokasi seakan ini kunjungan yang berbahaya," kata Dadang saat dihubungi TeropongSenayan,di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Menurutnya, kunjungan ini untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Oleh karenanya harus direspons dengan baik.
"Apalagi Vietnam merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup baik. Kita lihat dari sisi kepentingan kerja sama ekonomi saja, tidak usah menabur virus kecurigaan yang tidak pada tempatnya," pungkasnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong berencana akan mengunjungi Indonesia pekan ini. Kunjungan Nguyen ke Indonesia merupakan kunjungan balasan setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam Vuong Dinh Hue pada Juli 2017.
Kunjungan ini juga merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah Vietnam atas kesediaan pemerintah Indonesia untuk menghadiri acara KTT APEC 2017 yang rencananya akan diadakan pada 11-12 November 2017 di Da Nang, Vietnam. (plt)